Diancam akan Terjadi Tragedi Christchurch, Sebuah Masjid di Toronto Ditutup

Rabu, 14 Oktober 2020 | 11:05 WIB
Diancam akan Terjadi Tragedi Christchurch, Sebuah Masjid di Toronto Ditutup
Ilustrasi sebuah masjid di Kanada.[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah masjid di Toronto ditutup setelah menerima email berupa ancaman akan diperlakukan sama dengan tragedi Christchurch pada Selasa (13/10).

"Ancaman tersebut secara khusus berisi janji bahwa senjata telah dibeli untuk 'melakukan Christchurch lagi," jelas Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) pada hari Sabtu, disadur dari Anadolu Agency.

Ancaman tersebut merujuk pada serangan terhadap dua masjid di Selandia Baru pada tahun 2019 yang menewaskan 51 Muslim. Pihak masjid sudah melaporkan ancaman tersebut kepada Polisi pekan lalu.

Mustafa Farooq, kepala eksekutif NCCM, mengatakan masjid tersebut tidak akan dinamai karena khawatir akan menimbulkan lebih banyak ancaman.

Baca Juga: Donald Trump: Saya Kebal dari Covid-19

"Pesan (email) ini sangat kejam," kata Mustafa. "Ketika kami mendapatkan ancaman ini, kami tidak menganggapnya enteng. Dan itulah mengapa masjid ditutup dan tetap ditutup." jelasnya.

Petugas keamanan berjaga di depan Masjid An Nur, Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) setelah masjid itu diserang oleh seorang bersenjata. Sebanyak 49 orang tewas dalam tragedi itu. [AFP/Tessa Burrows]
Petugas keamanan berjaga di depan Masjid An Nur, Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) setelah masjid itu diserang oleh seorang bersenjata. Sebanyak 49 orang tewas dalam tragedi itu. [AFP/Tessa Burrows]

Walikota Toronto John Tory menyebut ancaman itu sama sekali tidak dapat diterima dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dia sangat terganggu oleh insiden itu.

Ancaman datang setelah kematian seorang relawan penjaga masjid yang ditikam di daerah Toronto pada bulan September.

Kejahatan itu mendorong 25 kelompok hak asasi manusia mengirim surat pada 5 Oktober ke PM Trudeau meminta rencana aksi untuk menutup kelompok supremasi.

"Ini perlu dihentikan dan cara yang perlu dihentikan adalah melalui rencana aksi nasional untuk membongkar kelompok supremasi kulit putih, neo-Nazi, kekerasan, Islamofobia, atau xenofobia semacam ini." ujar Mustafa.

Baca Juga: Terekam CCTV, Karyawan Nekat Selipkan Pisau Silet ke Adonan Pizza

"Jelas, ada banyak ketakutan," kata Farooq. "Ada banyak kekhawatiran. Apa yang akan terjadi selanjutnya?" tanyanya.

Namun Farooq mengatakan komunitas Muslim tidak akan takut dengan ancaman.

"Saya tidak akan mengizinkan seseorang yang mencoba meneror dan mengintimidasi kami berhasil," kata Mustafa.

"Kami akan berdiri sebagai orang Kanada. Kami akan membela (sebagai) Muslim Kanada. Dan saya tahu bahwa begitu banyak komunitas yang mendukung kami." pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI