Suara.com - Pusat perbelanjaan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020) malam menjadi sasaran perusakan dan pembakaran oleh massa yang diduga didominasi anak remaja alias pelajar.
Akibat aksi tersebut, kejadian itu membuat sejumlah fasilitas rusak.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi Rabu (14/10/2020). sekira pukul 10.00 WIB tampak kerusakan terlihat di beberapa titik area pusat perbelanjaan Thamrin City.
Pertama terlihat kerusakan di bagian depan terjadi pada icon tulisan Thamrin City yang tampak hangus dibakar dan hancur. Tak ada yang tersisa satu huruf pun dari icon yang terpampang di depan.
Baca Juga: Ikut Aksi 1310 Pelajar Bekasi Reaktif Corona, Dibawa ke Wisma Atlet
Kemudian dua baliho tampak juga terlihat gosong di beberapa sisinya. Bagian di sisi yang lain tampak hancur. Terlihat bekas lemparan batu sangat jelas dan menimbulkan lubang.
Selain itu juga terlihat dua pintu gerbang parkir rusak parah. Terlihat di bagian dalam dinding-dindingnya tampak gosong. Kaca-kaca pun tampak hancur akibat risak.
Sementara itu di lokasi tidak terlihat adanya polisi mau pun TNI yang berjaga. Hanya terlihat sejumlah sekuriti yang melakukan pengamanan gedung.
Beberapa petugas pekerja Thamrin City pun terlihat sibuk mulai merapikan sisa-sisa fasilitas yang dirusak dan hancur. Adapun sekuriti tampak melakukan penjagaan ketat di pintu gerbang. Awak media yang meliput pun dibatasi.
Viral
Baca Juga: Benarkah Thamrin City Dibakar saat PA 212 Demo UU Cipta Kerja? Ini Faktanya
Aksi kericuhan itu sempat viral setelah rekaman video amatir diunggah ke media sosial. Bahkan, seorang pria yang merekam video peristiwa tersebut mengabarkan bahwa telah terjadi penjarahan.
"Thamrin City nih sekarang-sekarang. Thamrin City nih semuanya abis lagi dijarah sama massa," tuturnya.
Terkait video viral itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menyangkal jika telah terjadi aksi penjarahan di pusat perbelanjaan tersebut.
Menurutnya, kabar mengenai peristiwa penjarahan oleh massa yang viral di dunia maya adalah berita hoaks.
"Saya yakinkan saya pastikan tidak ada penjarahan dan aman. Situasi landai-landai. Warga sudah kembali, kita pasukan juga sudah kembali," kata Heru saat dihubungi, Selasa malam.
Heru mengklaim langsung meluncur ke lokasi. Dia pun kembali menegaskan tidak ada aksi penjarahan di Thamrin City.
"Enggak ada enggak ada, saya ada di TKP aman tidak ada yang dijarah. Aman semua," katanya.
Kericuhan Pecah
Kericuhan pecah usai massa penolak UU Cipta Kerja dari kelompok gabungan ormas seperti Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, PA 212, FPI, hingga GNPF Ulama hendak membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB.
Kemudian selang 20 menit berlalu sebagian massa justru memilih bertahan dan tak lama melempari petugas.
Awalnya petugas kepolisian tak merespons lemparan batu hingga air mineral kemudian aparat menembaki massa dengan gas air mata.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut aksi bertajuk 1310 itu berubah menjadi ricuh setelah disusupi kelompok anarko yang jumlahnya diperkirakan sebanyak 600 orang.
"Aksi berjalan lancar dari jam 1 sampai jam 4 sore dan kami memang sudah ada kesepakatan selesai jam 4. Ketika Anak NKRI selesai, mereka kembali, anak-anak anarko inilah kemudian bermain," kata Nana di kawasan seputar Halte BI, MH Thamrin, Jakarta Pusat.