Suara.com - Profil Habib Bahar bin Smith kembali menjadi sorotan setelah Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung yang mengadili perkara gugatan pencabutan asimilasinya, menyatakan pencabutan gugatan asimilasi oleh Kanwil Kemenkum HAM Jabar tidak sah.
Bersamaan dengan keputusan hakim itu, muncul pula desakan untuk segera membebaskan Habib Bahar.
Sebelumnya, pada 16 Mei 2020 lalu, Habib Bahar bin Smith dibebaskan lebih awal berkat Program Pembebasan Bersyarat Asimilasi yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Namun tiga hari setelah itu, dirinya malah ditangkap kembali karena melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan mengumpulkan massa untuk mengikuti ceramahnya.
Pengacaranya, Aziz Yanuar, menyangka bahwa penangkapan kembali tersebut terkait ceramahnya pada Sabtu malam yang menjadi viral dan sangat menyinggung penguasa.
Baca Juga: Gugatan Dikabulkan PTUN, Habib Bahar Bin Smith Minta Segera Dibebaskan
Sejak saat itu, nama Bahar bin Smith semakin ramai diperbincangkan. Bagi Anda yang penasaran, langsung saja simak profil Habib Bahar bin Smith yang telah dirangkum Suara.com berikut ini.
Latar Belakang Habib Bahar bin Smith
Habib Bahar bin Smith lahir di Manado, pada 23 Juli 1985. Bahar bin Smith lahir sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara.
Dirinya berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith. Ayahnya bernama Sayyid Ali bin Alwi bin Smith, dan ibunya bernama Isnawati Ali. Bahar mempunyai enam orang adik, di mana tiga di antaranya adalah Ja'far bin Smith, Sakinah Smith, dan Zein bin Smith.
Pada tahun 2009 yang lalu, Bahar bin Smith menikahi seorang Syarifah bermarga Aal Balghaits bernama Fadlun Faisal Balghoits.
Baca Juga: Pencinta Bahar bin Smith Minta Jokowi Mundur jika Tak Patuhi Putusan PTUN
Pernikahan Habib Bahar dengan Fadlun tersebut, Bahar bin Smith dikaruniai empat anak, yaitu Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, dan Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith.
Anak terakhir Bahar lahir pada tanggal 4 Februari 2018, dan dirinya memberikan nama Muhammad Rizieq Ali kepada anak terakhirnya tersebut atas penghormatan kepada gurunya, yaitu Muhammad Rizieq Shihab, dan bentuk tawassul kepada leluhurnya, yaitu Ali bin Abi Thalib.
Perjalanan Karier Habib Bahar bin Smith
Habib Bahar bin Smith adalah seorang ulama dan pendakwah Indonesia asal Manado, Sulawesi Utara. Habib Bahar juga merupakan pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor pusat di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Selain itu, dirinya juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang, Bogor.
Bahar bin Smith juga dikenal dekat dengan ormas Islam bentukan Muhammad Rizieq Shihab, yaitu Front Pembela Islam. Bahkan, selain Rizieq Shihab, Bahar merupakan tokoh utama penggerak serangkaian Aksi Bela Islam yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama diadili terkait pernyataannya yang dituduh telah menghina Islam.
Update Kasus Habib Bahar bin Smith
Pada Senin (12/10/2020), Aziz Yanuar selaku pengacara Bahar bin Smith memberikan konfirmasi mengenai Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung yang mengabulkan gugatan terpidana kasus kekerasan terhadap anak, Bahar bin Smith, terkait pencabutan asimilasi oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Bogor.
Atas putusan tersebut, Surat Keputusan (SK) Bapas yang mencabut asimilasi Bahar bin Smith tidak sah. Dengan demikian, hak asimilasi harus dikembalikan kepada Bahar bin Smith.
Demikian profil Habib Bahar bin Smith dan perkembangan terbaru kasusnya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama