Viral Thamrin City Dijarah, Polisi: Tidak Benar!

Rabu, 14 Oktober 2020 | 00:03 WIB
Viral Thamrin City Dijarah, Polisi: Tidak Benar!
Pusat perbelanjaan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diserang massa, Selasa (13/10/2020) malam. (Ist/tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto memastikan tidak ada penjarahan di pusat perbelanjaan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020) malam.

Menurut dia informasi yang beredar di media sosial terkait adanya penjarahan tidak benar alias hoaks.

"Saya yakinkan saya pastikan tidak ada penjarahan dan aman. Situasi landai-landai. Warga sudah kembali, kita pasukan juga sudah kembali," kata Heru saat dihubungi, Selasa (13/10/2020) malam.

Heru mengaku sudah melakukan pengecekan langsung di lokasi. Dia lagi-lagi memastikan tidak ada penjarahan sebgaimana informasi yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Thamrin City Diserang Massa, Ada Api Berkobar

"Eggak ada nggak ada, saya ada di TKP aman tidak ada yang dijarah. Aman semua," katanya.

Sebelumnya sebuah video beredar di media sosial mengabarkan adanya penjarahan di pusat perbelanjaan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam video berdurasi 10 detik itu terlihat sejumlah massa berkerumun di depan Thamrin City.

Thamrin City Diserang Massa, Ada Api Berkobar. (Ist)
Thamrin City Diserang Massa, Ada Api Berkobar. (Ist)

Seorang pria yang merekam video peristiwa tersebut mengabarkan bahwa telah terjadi penjarahan.

"Thamrin City nih sekarang-sekarang. Thamrin City nih semuanya abis lagi dijarah sama massa," tuturnya.

Baca Juga: KSP Sebut Harus Pegang Teks UU Cipta Kerja yang Sama kalau Mau Debat

Kericuhan Pecah

Kericuhan pecah usai massa penolak UU Cipta Kerja dari kelompok gabungan ormas seperti Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, PA 212, FPI, hingga GNPF Ulama hendak membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB.

Kemudian selang 20 menit berlalu sebagian massa justru memilih bertahan dan tak lama melempari petugas.

Awalnya petugas kepolisian tak merespons lemparan batu hingga air mineral kemudian aparat menembaki massa dengan gas air mata.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut aksi bertajuk 1310 itu berubah menjadi ricuh setelah disusupi kelompok anarko yang jumlahnya diperkirakan sebanyak 600 orang.

"Aksi berjalan lancar dari jam 1 sampai jam 4 sore dan kami memang sudah ada kesepakatan selesai jam 4. Ketika Anak NKRI selesai, mereka kembali, anak-anak anarko inilah kemudian bermain," kata Nana di kawasan seputar Halte BI, MH Thamrin, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI