Suara.com - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) KementerianSosial (Kemensos), Grace Batubara, menyerahkan bantuan secara langsung kepada perwakilan Komunitas Komunitas Indonesia Rare Disorders (IRD), yang terdiridari 3 orang Anak, 3 orang Orang Tua dan 3 orangPengurus. Grace mengatakan, hal ini memang menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial (Kemensos), yaitu memberikan pelayanan kepada para penyandang disabilitas.
"Kegiatan ini menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial dalam memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas. Saya hadir di sini secara langsung bertemu anak-anak dan orang tua. Saya bisa merasakan, bagaimana harus berjuang merawat anak dengan kebutuhan khusus, terutama di tengah pandemi," ujarnya, saat menyerahkan bantuan di Balai RW 09, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Selasa (13/10/2020).
Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas menyerahkan Bantuan Kebutuhan Dasar Anak Penyandang Disabilitas Langka dan 50 paket Bantuan Sosial Sembako melalui IRD berupa beras, biskuit, minyak goreng, mi instan, sarden, susu kentalmanis, dan sabun mandi.
Grace juga menyerahkan secara simbolis kepada tiga penyandang disabilitas langka, yaitu Muhammad TegarWibisono (12), penyandang Duchenne Muscular Dystrophy (DMD); Keenan (9), penyandang Waardernberg Syndrome atau Sindrom Mata Biru; dan Diva, penyandang Cycle Sindrome.
Baca Juga: Komisi VIII Minta Kemensos Terus Cek Ulang Data agar Bansos Tepat Sasaran
Bantuan untuk Tegar terdiri dari 1 Disposabel AUMBAG, 1 Toilet Portabel Urinoir, 4 DusUrinoir Portabel. Kedua, bantuan untuk Keenan berupa 3 Pack Susu Milo 700 gram, 50 Baterai Alat Bantu DengarABDI. Terakhir untuk Diva, berupa 4 Pack Pampers Many Poko isi 28, 3 Pack Susu SGM 5 Plus 900 gram.
Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Eva Rahmi Kasim, mengatakan pemberian bantuan ini merupakan bagian dari hasil refocusing anggaran di Kemensos untuk pemberian bantuan kepada masyarakat rentan yang terdampak pandemi, termasuk pemberian bantuan sosial kepada anak penyandang disabilitas.
"Sudah menjadi tugas Kemensos untuk hadir dan peduli kepada anak-anak yang berbutuhkan khusus. Ini awal dari kita untuk memberikan perhatian kepada komunitas-komunitas penyandang disabilitas, sehingga nanti kita akan mencari jalan untuk program yang dapat diakses untuk tumbuh kembang anak-anak. Bagaimana pun negara harus hadir memenuhi hak-hak mereka sebagai warga negara," kata Eva.
Ia menegaskan, anak-anak dengan penyakit langka tidak hanya memiliki gangguan fungsi fisik, tetapi juga sosial ekonomi, bahkan rentan pada perlakuan-perlakuan salah dari lingkungan.
Baca Juga: Soal Kinerja Kemensos, Begini Kata Jurnalis Senior Andy F. Noya