Suara.com - Orang-orang anarkis di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, siang tadi, bukan massa dari Aliansi Nasional Anti Komunis NKRI, demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin kepada Suara.com.
Orang-orang anarkis tersebut, kata Novel, merupakan kelompok lain yang dia juga tidak tahu darimana asalnya.
Novel mengatakan sebelum terjadi chaos sebagaimana yang diberitakan media massa dan media sosial, kelompok Anak NKRI sudah membubarkan diri lebih cepat dari agenda semula jam 17.00 WIB. Mereka lebih cepat membubarkan diri untuk mengantisipasi pihak yang ingin menunggangi aksi mereka.
Novel mengatakan tahu keadaan lapangan karena dia ikut serta dalam aksi aliansi.
Baca Juga: DKI Sudah Keluarkan Duit Miliaran Buat Perbaikan, Pendemo Jangan Rusak Lagi
Dia mengatakan massa yang berkumpul di sekitar Patung Kuda tadi merupakan massa campur baur.
Sebelum massa dari aliansi membubarkan diri, kata Novel, sempat menangkap orang yang diduga menjadi provokator. "Satu provokator kita amanin ke mobil komando," kata dia.
Dari situ Novel yakin ada yang ingin mengondisikan pada keadaan tertentu.
Novel menegaskan aksi aliansi tadi sama sekali tidak ada niat untuk membuat chaos, melainkan sebagai kritik terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah pusat. "Kami demo berjilid-jilid selalu aman, damai. Tadi orasi sampai akhir aman damai," katanya.
Aliansi terdiri dari 120 organisasi kemasyarakatan. Novel mengatakan semua ketuanya selalu berkoordinasi selama aksi supaya berjalan damai.
Baca Juga: Puluhan Remaja Mau Demo Diamankan Polres Jaksel: Mereka Cuma Ikut-ikutan
Lagipula, kata dia, sejak Februari 2020, aliansi sudah melakukan aksi menolak omnibus law juga empat tuntutan lainnya, di antaranya RUU HIP.
Mengenai siapa yang menciptakan chaos tadi, Novel menyerahkan soal itu kepada pihak berwajib. Dia yakin ada yang sedang bermain di sekitar Tugu Tani.
Novel tidak tahu apa tujuan dari aksi anarkis tadi. Dia mendesak polisi untuk menangkap provokator dan mengungkap motivasinya.