Henry Subiakto Kritik Intelektual Ikut Demo, Tokoh NU Beri 'Kuliah Singkat'

Selasa, 13 Oktober 2020 | 14:46 WIB
Henry Subiakto Kritik Intelektual Ikut Demo, Tokoh NU Beri 'Kuliah Singkat'
[AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dosen Universitas Airlangga Surabaya, Profesor Henry Subiakto, belakangan menjadi buah bibir masyarakat usai mengomentari demonstrasi buruh dan mahasiswa.

Melalui akun Twitternya @henrysubiakto, ia mengkotak-kotakkan antara kaum buruh dan kaum intelektual dalam menjalankan perannya di dinamika sosial politik.

"Buruh demo itu logis, karena kekuatan utama mereka memang disitu bukan di argumentasi. Tapi kalau ngaku intelektual ikut demo seperti buruh, berarti mereka lemah dalam argumentasi, dan enggan adu dalil dan konsep di MK. Lebih senang atau menikmati budaya grudak-gruduk," kata Henry, Senin (12/10/2020).

Tidak butuh waktu lama, ribuan komentar warganet langsung mendarat di kolom komentar kicauan Henry tersebut.

Baca Juga: Anggota DPRD Kalbar Janji Teruskan Aspirasi Buruh Tolak Omnibus Law

Salah satu komentar datang dari intelektual Nahdhatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla yang memukul balik pandangan Henry.

Kicauan Henry Subiakto soal demonstrasi. (Twitter/@henrysubiakto)
Kicauan Henry Subiakto soal demonstrasi. (Twitter/@henrysubiakto)

Menurut Ulil, Henry telah membangun narasi keliru dan menganggap bahwa profesor tersebut tidak paham sejarah.

"Seorang profesor bernama Henry Subiakto membangun narasi keliru. Dia mengatakan: kaum intelektual seperti mahasiswa tak layak ikut demo. Kekuatan mahasiswa adalah argumen, bukan "gradak-gruduk" ikut demo seperti demo (buruh-red). Profesor ini tak ngerti sejarah kaum intelektual," kata Ulil.

Henry lantas dengan cepat membuat klarifikasi bahwa kicauan yang ia buat tersebut konteksnya bukan demo secara umum melainkan khusus untuk demo UU Ciptaker seperti sekarang ini.

"Tweet saya ini konteksnya demo UU Ciptakerja sekarang, bukan demo dalam arti luas. Kita ini di negara demokratis yang semua forum bisa dipakai. Aku ngetwit itu hanya dalam beberapa karakter untuk bahan diskusi, kalau mau argumentasi yang luas bikin forum akademik, atau di MK," tulis Henry lagi mencoba meluruskan kicauan sbelumnya.

Baca Juga: AHY: Saya Diserbu Akun Bodong, Dituding Dalangi Demo UU Ciptaker

Meski begitu, kicauan Henry yang telah memantik perang argumen tersebut terlanjur menjadi bulan-bulanan warganet.

Beberapa warganet bahkan membungkam kicauan Henry tersebut dengan menyertakan foto-foto kaum intelektual yang ikut demo.

Adalah pemilik akun @benedictivitys yang mengunggah beberapa tokoh intelektual dunia sedang ikut demonstrasi.

"KAlO nGakU iNtelEktuAl iKut DemO sepeRti buRuh, bRarTi mRk lEmaH dlM aRguMenTaSi". In frame: Bourdieu, Foucault, Jean Genet, J.P. Sartre turun ke jalan untuk demo," tulisnya menerangkan foto-foto kaum intelektual.

"Peraih nobel seperti Bertrand Russell saja grudak gruduk, gua lebih baik ikutin Bertrand Russell aja deh," ungkap akun @nEmez***

Sama seperti warganet lainnya, pemilik akun @ddella*** juga memberi bantahan menohok untuk Henry Subiakto.

"Asli, saya melihat tweet ini jahat banget. Kawan-kawan saya buruh, sayapun juga buruh. Intelektual itu pasti dimiliki oleh semua orang, bukan hanya mereka yang berpendidikan tinggi. Mohon dengan sangat dimengerti karena bapak sendiri juga dosen bahwa demo bisa dilakukan semua kalangan," tulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI