Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap sulitnya birokrasi di Indonesia yang disebabkan oleh sejumlah pejabat.
Prabowo menyebut, banyak pejabat di Indonesia yang masih menggunakan cara lama dengan berbelit-belit mencari alasan untuk membuat rumit birokrasi.
"Saya kira kesulitan tantangan itu pasti ada," kata Prabowo kala menceritakan soal tantangan menjadi Menteri Pertahanan dilansir Suara.com dari tayangan yang diunggah YouTube Kompas TV, Selasa (13/10/2020).
Prabowo mengungkapkan, hingga saat ini birokrasi yang ribet masih menjadi permasalahan di Indonesia.
Baca Juga: Terjawab! Mengapa Fadli Zon Beda Sikap dengan Prabowo soal UU Ciptaker
"Di Indonesia ini memang ada budaya yang saya lihat terutama dari birokrat, kita butuh birokrasi yang baik," jelas dia.
Ia tak menyangkal jika Presiden Joko Widodo bahkan sampai marah mengetahui cara-cara para pejabat mempersulit birokrasi.
"Ada juga sementara saya lihat, kalau di Indonesia ini kalau bisa dibikin susah kenapa dibikin gampang, kalau bisa dibikin rumit kenapa dibikin sederhana. Sampai Presiden marah," tukas Prabowo.
Menurut dia, mental birokrasi yang dipersulit itu tercermin dari para pejabat yang selalu mencari alasan untuk menyangkal kemudahan yang ditawarkan pemerintah.
"Kalau Anda kesulitan menghadapi mental-mental selama ini. Jadi di depan 'siap Pak, siap pak', di belakang Anda cari alasan. Pandai-pandai itu. Banyak pejabat Indonesia pandai mencari 200 alasan untuk mengatakan tidak," jelas Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Tak Yakin Mahasiswa Rusuh: Ini Pasti Anasir yang Dibiayai Asing
Prabowo melanjutkan, para pejabat selalu menyulitkan diri sendiri dengan bersikap kaku terhadap peraturan.
"'Tidak bisa pak, menurut peraturan ini', yang bikin peraturan kan manusia. Tapi ya itu kita selalu mencari regulasi untuk membelenggu diri kita sendiri," kata Prabowo menirukan alasan para pejabat.
Ia mengaku sikap itu sering membuatnya kecewa ketika memaparkan sebuah peraturan.
"Tapi ya kita sabar, kita kasih, kita lobi, kita cari penjelasan. Tapi ya kadang-kadang benar-benar ya mengecewakan gitu ya. Ada pejabat yang kadang-kadang tidak berpikir bangsa, berpikir sektor saja," Prabowo mengakui.
Lebih lanjut ketika ditanya mengenai komunikasinya dengan para menteri di Kabinet Indonesia Maju, Prabowo mengatakan bahwa hubungan mereka baik-baik saja.
"Para menteri baik, tapi saya kira mereka juga menghadapi begitu ya," Prabowo memungkasi.