Dianggap Perlakukan Tersangka Bak Budak, Kepolisian Texas Dituntut Rp 14 M

Selasa, 13 Oktober 2020 | 13:32 WIB
Dianggap Perlakukan Tersangka Bak Budak, Kepolisian Texas Dituntut Rp 14 M
Seorang pria saat digiring oleh polisi berkuda dengan kondisi diikat dengan tali.[Facebook/Toberman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria Afro-Amerika yang digiring oleh polisi berkuda di Texas dengan kondisi tangan terikat tali tahun lalu menggugat kota dan departemen kepolisiannya sebesar $ 1 juta dolar atau sekitar Rp 14 miliar.

Menyadur ABC News, Selasa (13/10/2020) pada Agustus 2019, Donald Neely ditangkap atas tuduhan pelanggaran pidana di Galveston, tepat di luar Houston.

Gambar dan video penangkapan memperlihatkan di mana dua petugas polisi menggiringnya di jalan dengan memborgolnya menggunakan tali dan dikaitkan ke kuda mereka, memicu kemarahan.

Sebuah petisi yang diajukan minggu ini di pengadilan distrik Galveston County menyebut perilaku petugas "ekstrem dan keterlaluan".

Baca Juga: Tak Sengaja Temukan Pistol dan Tembak Diri Sendiri, Bocah 3 Tahun Tewas

Tindakan polisi tersebut juga diklaim menyebabkan Neely mengalami cedera, tekanan emosional dan penderitaan mental.

Seorang pria saat digiring oleh polisi berkuda dengan kondisi diikat dengan tali.[Galveston Police Dept]
Seorang pria saat digiring oleh polisi berkuda dengan kondisi diikat dengan tali.[Dok. Galveston Police Dept]

"Neely menderita lecet, menderita kepanasan, dan menderita rasa malu, terhina, dan takut saat dia digiring oleh petugas dan tali yang dipasang di jalan kota," klaim gugatan tersebut.

Tuntutan tersebut menyebutkan bahwa petugas yang menangkap seharusnya menyadari bahwa Neely "digiring dengan seutas tali dan oleh petugas berkuda di jalan kota seolah-olah dia adalah seorang budak, akan menganggap kontak ini ofensif."

Gugatan itu juga menuduh penuntutan jahat atas tuduhan pelanggaran pidana Neely, yang akhirnya dibatalkan di pengadilan.

Seorang juru bicara Kota Galveston mengatakan kepada ABC News bahwa mereka belum bisa memberikan komentar atas proses pengadilan yang tertunda.

Baca Juga: Sebanyak 10.000 Cerpelai di Amerika Serikat Terbunuh oleh Virus Covid-19

Konferensi status saat ini dijadwalkan pada 7 Januari 2021. Neely menuntut pengadilan oleh hakim, catatan pengadilan menunjukkan.

Kepala Polisi Galveston Vernon L. Hale III mengeluarkan permintaan maaf setelah mengetahui tindakan stafnya.

Atas nama departemen, Hale mengatakan petugas menunjukkan sikap yang buruk dan berjanji akan menghentikan penggunaan pasukan berkuda untuk membawa seseorang yang ditahan.

Penyelidikan selanjutnya oleh Texas Ranger Division dari Departemen Keamanan Publik Texas menetapkan bahwa penangkapan tersebut tidak memerlukan penyelidikan kriminal.

Setelah penyelidikan itu, departemen merilis rekaman kamera dari insiden tersebut. Di dalamnya, para petugas bisa terdengar mengenali tempat kejadian.

"Ini akan terlihat sangat buruk. Saya senang Anda tidak malu, Tuan Neely," ujar salah satu petugas dari rekaman tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI