Penjara di Bunia dibangun untuk menampung 250 narapidana, tetapi saat ini jumlah tahanan mencapai lebih dari lima kali lipat lebih besar dari kapasitas bangunan.
Namun, biaya untuk makanan bagi para tahanan dianggarkan sesuai dengan kapasitas bangunan, bukan berdasarkan populasi sebenarnya.
Dengan demikian, narapidana seperti Lembissa, yang tidak dikunjungi oleh keluarganya dan tidak mendapat kiriman makanan, jarang bisa makan lebih dari satu kali sehari. Lembissa dan tahanan-tahanan lain juga bergantung pada pertolongan dari luar penjara.
"Ini fakta yang tidak dapat disangkal bahwa ada kebutuhan untuk meningkatkan tata kelola penjara di negara kami," kata Menteri Hak Asasi Manusia Kongo, Andre Lite.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 50 tahanan meninggal karena malnutrisi di Penjara Pusat Bunia sejak awal 2020.
"Banyak narapidana dalam penjara di Kongo mengalami malnutrisi," kata Thomas Fessy dari Human Rights Watch. "Jika bukan karena bantuan dari lembaga bantuan, para pendonor, dan gereja setempat, banyak tahanan yang tidak akan mendapatkan jatah makan sampai hari ini," kata dia. (Antara/Reuters)