Ya Tuhan! Puluhan Tahanan di Kongo Tewas karena Kekurangan Makanan

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 13 Oktober 2020 | 05:49 WIB
Ya Tuhan! Puluhan Tahanan di Kongo Tewas karena Kekurangan Makanan
Ilustrasi napi di penjara. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur lembaga permasyarakatan di Republik Demokratik Kongo mengatakan salah satu tahanannya, Muno Lembissa, kemungkinan meninggal dunia karena mengalami kekurangan nutrisi/malnutrisi, karena ia tidak menerima kiriman makanan dari kerabat di luar tahanan.

Sementara itu, teman-teman Lembissa di penjara mengatakan rekan mereka itu meninggal karena rasa sedih.

Lembissa,18 tahun, merupakan satu dari puluhan tahanan yang meninggal dalam penjara utama di Bunia, Republik Demokratik Kongo, tahun ini.

Lembaga pemasyarakatan di Bunia, sebagaimana di daerah-daerah Kongo lainnya, masih kesulitan mengatasi masalah kelebihan kapasitas yang menyebabkan tidak semua tahanan mendapatkan jatah makanan.

Lembissa ditahan di Bunia karena kasus korupsi dan ia telah divonis satu tahun penjara oleh hakim.

"Vonis pengadilan membuat dia sangat kecewa dan akibatnya berat badannya mulai turun," kata David Ilopa, teman Lembissa di penjara.

"Rasa khawatir dan kelaparan membuat dia terluka," kata seorang tahanan lainnya, Detsuvi Elie.

Otoritas di lembaga permasyarakatan Bunia mengawasi wawancara Reuters bersama dua tahanan tersebut sehingga tidak jelas apakah keduanya merasa aman untuk bebas berbicara mengenai kondisi dalam penjara.

Walaupun demikian, Direktur Penjara Pusat Bunia Camille Nzonzi Mokonyo mengatakan kurangnya persediaan makanan jadi salah satu alasan tahanan meninggal di dalam sel.

Baca Juga: Bebas dari Ebola, Kongo Kini Dilanda Wabah Cacar Monyet

"Bukan hanya vonis pengadilan yang menyiksa dia (Lembisse, red), karena ia juga mengalami kekurangan nutrisi yang menyebabkan ia akhirnya meninggal dunia," kata Mokonyo. "Tahanan yang tidak mendapat kunjungan hanya mendapat makanan yang tersedia di penjara," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI