Menristek: Rapid Test Akurasinya Kadang-kadang Tidak Bisa Diandalkan

Senin, 12 Oktober 2020 | 20:45 WIB
Menristek: Rapid Test Akurasinya Kadang-kadang Tidak Bisa Diandalkan
Menristek, Bambang Brodjonegoro dalam jumpa pers virtual, Rabu (2/9/2020). [Kemenristek]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan rapid test hanya bersifat antibodi. Sehigga, tingkat akurasinya tidak bisa diandalkan untuk mendeteksi Covid-19.

"Rapid test ini bersifat antibodi memang senstifitasnya tinggi tapi spesifitasnya yang kurang tinggi. Sehingga tingkat akurasinya kadang-kadang memang tidak bisa diandalkan untuk menjadi bagian dari testing," ujar Bambang dalam jumpa pers secara virtual, Senin (12/10/2020).

Bambang menuturkan, rapid test hanya difokuskan untuk screening dan membantu pemeriksaan test Covid-19.

"Untuk membantu screening yang lebih akurat, sekaligus membantu testing," kata dia.

Baca Juga: Demonstran UU Cipta Kerja di Balikpapan, Difasilitasi Rapid Test Gratis

Ia menjelaskan rapid test yang sudah diluncurkan pada Mei 2020 sudah diproduksi sebanyak 350 ribu per bulan.

Menurutnya pada bulan depan produksi rapid test sudah bergerak naik menuju 1 sampai 2 juta per bulan.

"Dan ini sudah dilakukan produksi oleh 3 sampai 4 perusahaan swasta. 3 sudah memulai dan kemudian ditambah yang ke-4, sehingga kita berharap bisa mencapai 2 juta per bulan," tutur Bambang.

Dalam rapat terbatas, Bambang mengatakan Presiden Jokowi meminta agar penggunaan rapid test diutamakan dari inovasi atau produksi dalam negeri.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga meminta pada jajaranya untuk mengurangi atau mengimpor rapid test yang selama ini dilakukan selama awal pandemi.

Baca Juga: Gandeng Halodoc, GoPay Beri Voucher Cashback Pembelian Produk Kesehatan!

"Untuk bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan impor rapid test yang kita telah lakukan di awal masa pandemi ini" katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI