Tugas Jaga Demo Omnibus Law di DPR, 1.000 Polisi Jalani Rapid Test

Senin, 12 Oktober 2020 | 18:08 WIB
Tugas Jaga Demo Omnibus Law di DPR, 1.000 Polisi Jalani Rapid Test
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto memberikan arahan di kawasan Monas, Jumat (21/2/2020). [Suara.com/Yosea Arga P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto mengatakan, 1.000 personel kepolisian yang bertugas di DPR-MPR RI mengamankan aksi penolakan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja pada pekan lalu menjalani rapid test Covid-19.

"Kemarin yang di MPR/DPR juga sudah kita rapid sejumlah 1.000 personel," kata Heru ditemui di Jakarta, Senin (12/10/2020).

Namun, terkait hasilnya Heru belum bisa melaporkan lantaran tes baru digelar Minggu malam. Menurutnya hingga saat ini belum ada personelnya yang menunjukkan gejala covid.

"Saat ini belum ada yang menunjukan gejala," ujarnya.

Baca Juga: IDI Pastikan Tak Ada RS Sengaja Vonis Pasien Positif Corona Demi Klaim Uang

Sementara itu, Heru mengungkapkan, memang ada personel kepolisian yang sakit. Namun kini dalam perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan ribuan orang dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang ditangkap saat aksi unjuk rasa menolak Undang Undang Cipta Kerja juga menjalani pemeriksaan corona.

Metode pengecekan yang dilakukan adalah tes cepat atau rapid test. Hasilnya, kata Riza, 14 orang dinyatakan reaktif corona.

"Ada kurang lebih 14 orang yang reaktif Covid tadi malam dicek," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/10/2020).

14 orang yang dinyatakan reaktif itu disebutnya langsung mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Mereka akan langsung menjalani swab test untuk hasil yang lebih pasti.

Baca Juga: China Dukung Indonesia Menjadi Pusat Vaksin Terkuat di Asia Tenggara

"Itu baru rapid test, nanti diteruskan sama swab," katanya.

Pemeriksaan rapid test disebutnya dilakukan pada Kamis malam pekan lalu. Mereka yang reaktif disebutnya terdiri dari pelajar dan mahasiswa.

"Ada pelajar ada mahasiswa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI