Suara.com - Jepang dilaporkan akan meningkatkan pertahanan negara terhadap ancaman menanggapi parade militer Korea Utara yang memamerkan rudal antarbenua terbaru.
Menyadur Channel News Asia, Senin (12/10/2020), pemerintah Jepang mengatakan berjanji untuk memperkuat pencegahan rudal.
"Untuk menanggapi ancaman yang beragam dan komplek, kami akan bekerja dengan tegas untuk memperkuat kemampuan pencegahan rudal komprehensif kami," ujar Kepala Sekretaris Kabiner Katsunobu Kato, Senin (12/10).
Lebih jauh, Kato menolak untuk memberikan rincian analisis Jepang terhadap rudal yang dipamerkan Korut.
Baca Juga: Kodo Nishimura, Biksu sekaligus Penata Rias yang Perjuangkan Hak LGBT+
Ia menyebut Jepang akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara terkait lainnya untuk melindungi seluruh rakyat.
Korut pada Sabtu (10/10) dini hari lalu, menggelar parade militer guna merayakan hari jadi ke-75 Partai Buruh. Negara pimpinan Kim Jong-un ini menggunakan momen itu untuk memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM).
Para pengamat mengatakan gelaran ini membuktikan keberadaan rudal balistik antarbenua kepunyaan Korut, di mana negara ini tak menampilkan senjata tersebut sejak Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong-un mengadakan pertemuan pada 2018 lalu.
Dalam pidatonya, Kim mengatakan Korut akan terus memperkuat militernya sebagai upaya pertahanan diri dan pencegahan serangan.
Hampir delapan tahun di bawah masa jabatan Perdana Menteri Shinzo Abe, Jepang memperluas peran internasional milternya, bekerja sama dengan AS, di tengah meningkatnya ancaman dari Korut dan China.
Baca Juga: Pakai Kulit Mayat, Studi di Jepang Ungkap Lama Virus Corona Bisa Bertahan
Jepang berulang kali menyebut kedua negara otu sebagai ancaman terhadap keamanan regionalnya. Saat ini pemerintah sedang mempelajari perubahan besar terkait pencegahan serangan misil.
Pengganti Abe, Yoshihide Suga, beserta pemerintahannya diharapkan menyusun rencana rudal baru akhir tahun ini.