Suara.com - Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia atau FKM UI, Tri Yunis Miko Wahyono memprediksi angka penularan Covid-19 di Jakarta akan bertambah dua kali lipat dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB transisi.
Terlebih lagi belum lama ini, ada demonstrasi besar menolak Undang-undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10) pekan lalu. Menurutnya dalam waktu dekat peningkatan kasus corona akan terjadi akibat unjuk rasa tersebut.
"Adanya demo kemarin akan meningkatkan kecepatan penularan," kata Miko saat dikonfirmasi, Senin (12/10/2020).
Ia menyebut saat ini tingkat penularan corona berada di angka sekitar 1 yang artinya 900 pasien bisa menulari 900 orang lainnya. Dengan adanya demonstrasi yang menimbulkan kerumunan massa, ia memprediksi angka penularannya menjadi 2.
Baca Juga: Temukan 12 Kasus Positif, China Lakukan Tes Covid-19 pada 9 Juta Warganya
"Dengan adanya demo ditambah penerapan psbb transisi, bisa jadi akan dua kali lipatnya, jadi sekitar 1.800 kasus per hari. Reproduction number jadi di angka 2 bisa-bisa. bayangin kalau kemudian jadi 1.800," ujarnya.
Menurutnya Gubernur Anies Baswedan seharusnya menunggu dampak dari demo itu terhadap penularan corona di Jakarta sebelum menerapkan PSBB transisi. Oleh karena itu ia menilai keputusan yang diambil Anies terlalu terburu-buru.
"Menurut saya, Pak Gubernur terlalu terburu-buru melakukan PSBB transisi di saat ancaman covid-19 tinggi akibat demo beberapa hari lalu," tuturnya.
Kemungkinan terburuknya, kata Miko, masa PSBB transisi ini tak akan berlangsung lama. Jika melonjak tajam, maka Anies bakal segera harus menarik rem darurat.
"Ya rem darurat kemarin ditarik karena kapasitas rumah sakit penuh, tinggal 20 persen," pungkasnya.
Baca Juga: Angka Kematian karena Covid di Atas Rata-rata Dunia, Jokowi: Tekan Terus!