Suara.com - Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyebut pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja membuat banyak orang lupa dengan bahaya Covid-19.
Wakil Sekjen Partai Demokrat itu mengajak publik untuk mengawal UU Cipta Kerja sambil menjaga kesehatan agar tak terhindar Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Jansen melalui akun Twitter miliknya @jansen_jsp.
"Benar-benar Ciptaker telah membuat orang lupa Covid-19," kata Jansen seperti dikutip Suara.com, Senin (12/10/2020).
Baca Juga: Viral Polisi Ganteng di Demo UU Cipta Kerja, Ternyata Cakep dari Orok
Jansen mengaku, saat ia membuat cuitan tentang Covid-19 hanya mendapatkan sedikit respons.
Sementara, saat ia membuat cuitan tentang UU Omnibus Law maka respons yang diterima sangat tinggi.
"Aku cuit soal Covid-19 responsnya minim dibanding Ciptaker," tuturnya.
Ia mengingatkan kepada publik untuk tetap waspada karena bahaya Covid-19 masih mengintai.
Jansen mengajak publik untuk terus mengawal UU Cipta Kerja sambil tetap fokus Covid-19.
Baca Juga: Banyak Blunder, Ulil: Pak Jokowi, Please Bersikaplah Lebih Rendah Hati
"Mengingatkan saja: ayo teman-teman sambil bahas Ciptaker tetap fokus Covid-19. Ciptaker penting tapi juga harus terus waspada Covid-19. Jangan abai," ungkapnya.
Sebagai informasi, ada tujuh partai politik di parlemen yang menyetujui pengesahan UU Cipta Kerja. Mereka adalah Partai Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem, PKB, PPP dan PAN.
Sementara itu, hanya ada dua partai politik yang menolak RUU kontroversial tersebut. Dua partai tersebut adalah Partai Demokrat dan PKS.
Pengesahan UU Cipta Kerja menuai kemarahan masyarakat luas. Usai disahkan pada Senin (5/10/2020) sore, ribuan buruh di berbagai daerah langsung melakukan aksi unjuk rasa pada keesokan harinya.
Mereka meminta DPR RI dan pemerintah membatalkan pengesahan UU tersebut karena dinilai merugikan masyarakat.
Tak hanya para buruh, mahasiswa, pelajar STM hingga kaum transpuan juga ikut menyuarakan aksi penolakan.
Tak sampai disitu, para pecinta musik dan drama Korea Selatan atau K-popers hingga akun open BO dan pemburu giveaway juga turut menyuarakan penolakan terhadap UU tersebut.