Kini Pro Jokowi, Ferdinand: Buat Kaum Kadal yang Tuduh Penjilat, Anda Salah

Siswanto Suara.Com
Minggu, 11 Oktober 2020 | 17:17 WIB
Kini Pro Jokowi, Ferdinand: Buat Kaum Kadal yang Tuduh Penjilat, Anda Salah
Ferdinand Hutahaean (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ferdinand Hutahaean mundur dari Partai Demokrat dan sekarang dia memihak pemerintahan Joko Widodo. Pengumuman tersebut dia sampaikan melalui akun media sosial dan sudah terkonfirmasi.

Ferdinand menjelaskan alasannya meninggalkan Partai Demokrat yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono. Dia menekankan memutuskan pergi karena beda prinsip dan keyakinan politik. Puncaknya terkait masalah Undang-Undang Cipta Kerja.

Di tengah keputusan pergi meninggalkan Partai Demokrat, langkah Ferdinand tak luput dari tuduhan miring dari kalangan yang disebutnya "kaum kadal."

Kepada mereka yang memberi cap penjilat, Ferdinand mengatakan, "jadi kepada kaum kadal-kadal yang coba merusak integritas saya dengan kata penjilat, anda salah. Salah orang dan salah waktu. Kalau mau menjilat, mestinya saat salam komando ini saya menjilat Jokowi biar jadi pejabat."

Dalam pernyataan yang disampaikan di media sosial, dia menyebut saat ini pemerintah sedang melawan musuh negara yaitu pihak yang ingin merusak NKRI dan Pancasila serta politisi yang mencari keuntungan politik dari kisruh bangsa.

Kepala Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat mengaku keberpihakannya kepada pemerintah merupakan keberpihakan kepada negara.

Dia mengatakan pemerintah sedang bekerja keras, "tapi disisi lain ada sekelompok orang berpolitik untuk kelompok, bahkan tega rusak NKRI, saya akan lawan."

"Sekarang saya mendukung pemerintah bukan mendukung Jokowi sebagai pribadi. Pemimpin akan datang dan pergi tetapi negara tak akan pergi. Dan saya selalu berpolitik untuk bangsa," kata Ferdinand.

Kepada kalangan yang menuduhnya penjilat penguasa demi mendapatkan jabatan, Ferdinand katakan hanya menertawakan mereka. "Karena dia tak kenal dengan Ferdinand Hutahaean."

Baca Juga: Peneliti Intelijen: Fahri dan Fadli Zon Masih Terbawa Nuansa Intelijen Orba

Dia menekankan kalau seandainya memiliki jiwa penjilat, dia bisa saja mendekati Jokowi sejak pemilu 2014 dengan melontarkan "puja-puji, sudah pasti saya jadi pejabat. Tapi tidak kan? Saya pergi untuk sebuah prinsip."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI