"Kalau berani, tampil dong, bawa bukti bawa beberapa hal yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," tantang politisi Partai Demokrat ini.
"Jadi hati-hati, menurut saya, tuduhan-tuduhan yang mengandung fitnah ini pelanggaran hukum yang berat jika tidak bisa dibuktikan," imbuh Didi Irawadi.
Kalau Cikeas Difitnah Terus, SBY Bakal Diajak Demonstrasi ke Jalan

Usai menolak pengesahan UU Cipta Kerja, Partai Demokrat menyikapi berbagai desas-desus yang dianggap merugikan nama baik mereka. Di antara informasi miring yang berhembus di media sosial, Cikeas dituduh mendanai peristiwa 8 Oktober 2020 yang berakhir dengan perusakan fasilitas umum di sejumlah daerah.
Politikus Andi Arief meradang partainya disebut berada di balik layar demonstrasi.
"Kalau terus-menerus menuduh Pak SBY di belakang aksi mahasiswa dan buruh, lama-lama nanti kami mengusulkan Pak SBY beneran ikut turun langsung aksi bersama masyarakat seperti dilalukan mantan Presiden di Filipina. Estrada pernah tumbang lho," kata Andi Arief melalui media sosial, Sabtu (10/10/2020).
Kolega Andi Arief, Rachland Nashidik, juga berang dan dia mengungkapkannya di media sosial. Rachland berkata dengan keras: "lebih terhormat dituding penguasa ngongkosin demo rakyat, daripada penguasa diongkosi cukong untuk nginjek rakyat. Begitu saya bilang pada seorang senior, sesaat sebelum Soeharto jatuh, 1998."
Sementara Jansen Sitindaon menantang buzzer untuk meneruskan fitnah karena usaha mereka sia-sia belaka.
"Saya hanya ingin mengatakan buzzer tak akan pernah bisa merubah permata jadi batu. Teruskanlah fitnah kalian," kata Jansen.
Baca Juga: Ingin Lawan Perusak NKRI, Alasan Ferdinand Hutahaean Mundur dari Demokrat
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Ossy Dermawan menegaskan pernyataan yang menyebutkan aksi dan gerakan penolakan UU Cipta Kerja diinisiasi dan didanai Cikeas adalah pernyataan fitnah dan hoaks serta tidak berdasar.