Suara.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Sabtu (10/10/2020) sore membuat ratusan pemukiman warga terendam banjir. Akibatnya, ribuan orang saat ini terpaksa mengungsi.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Insaf mengatakan total pengungsi di Jakarta mencapai 1.333 orang.
Mereka harus dipindahkan ke tempat aman karena rumahnya terendam air.
"Jumlah pengungsi 1.333 orang," ujar Insaf kepada wartawan, Minggu (11/10/2020).
Baca Juga: Telan Nyawa Perempuan, Ini Pemicu Banjir dan Longsor di Ciganjur
Kelurahan Ciganjur menjadi penyumbang jumlah pengungsi paling banyak dengan total 1.200 orang. Sebab, di lokasi ini juga terjadi juga bencana tanah longsor yang menewaskan satu orang warga.
Seluruh pengungsi di Ciganjur ditempatkan di tiga lokasi, yakni Sekolah Citra Alam, Pendopo, TK An Nur.
Lalu ada juga 64 jiwa yang mengungsi karena banjir di kelurahan Rambutan. Terdapat tiga lokasi untuk menampung pengungsi yang disediakan, yakni aula Kelurahan Rambutan, masjid Nurul Hikmah, dan musala Al Muhasabah.
Selain itu, ada juga 39 orang lainnya yang mengungsi dari Kelurahan Cilandak Timur. Pos pengungsiannya adalah Musala At Takwa dan Musala Al Mamuriah.
Sisanya, 30 orang mengungsi dari Kelurahan Pondok Pinang. Hanya satu tempat lokasi yang disediakan, yakni Musala Al Ikhlas.
Baca Juga: 129 RT di Jakarta Kebanjiran Usai Hujan Deras, Ini Daftarnya
Insaf menyebut banjir di Jakarta kali ini hanya disebabkan oleh hujan deras. Air kiriman dari wilayah Bogor tidak menjadi faktor.
"Karena hujan lebat di Jakarta," pungkasnya.