Peneliti Intelijen: Fahri dan Fadli Zon Masih Terbawa Nuansa Intelijen Orba

Siswanto Suara.Com
Minggu, 11 Oktober 2020 | 09:52 WIB
Peneliti Intelijen: Fahri dan Fadli Zon Masih Terbawa Nuansa Intelijen Orba
Fahri Hamzah dan Fadli Zon muda (Twitter/fahrihamzah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fahri Hamzah dan Fadli Zon mengkritik Badan Intelijen Negara yang punya juru bicara. Menurut Fahri dan Fadli seharusnya intelijen tidak boleh berbicara ke publik.

Peneliti intelijen Ridlwan Habib menilai komentar dua politikus itu kurang tepat.

"Bang Fahri dan Bang Fadli masih terbawa nuansa intelijen di era Orde Baru yang kesannya misterius dan tertutup, " kata Ridlwan Habib kepada Suara.com, Minggu (11/10/2020).

Padahal, dikatakan Ridlwan Habib, dalam disiplin ilmu intelijen modern, justru lembaga lembaga intelijen profesional di seluruh dunia punya juru bicara. "CIA misalnya, punya juru bicara , seorang wanita, namanya Nicole de Hay," ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia itu.

Selain CIA, lembaga intelijen Inggris di bidang signal intelijen GCHQ juga punya juru bicara. "GCHQ Inggris punya akun Twitter, dan ada juru bicara, namanya Andrew Pike, " kata Ridlwan Habib.

Fungsi juru bicara juga ada di lembaga intelijen Australia yakni Australia Security Intelligence Organization atau ASIO. "Bahkan mereka membuat pers briefing secara rutin, " katanya.

Ridlwan Habib  menekankan bahwa fungsi juru bicara lembaga intelijen bukan membongkar misi rahasia, melainkan memberikan penjelasan kepada publik tentang berbagai isu.

"Fungsi intelijen melapor pada Presiden tetap berjalan, di sisi lain masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, " kata Ridlwan.

Disebutkan Ridlwan Habib, CIA bahkan melakukan rekruitmen online karena pandemi corona. Selain itu, CIA juga punya channel YouTube yang mudah diakses warga. Bahkan mereka punya website CIA for Kids untuk anak anak usia sekolah dasar.

Baca Juga: Fahri dan Fadli Kritik BIN Punya Jubir dan Buka Info Intelijen ke Publik

"Lembaga intelijen kita perlu belajar dari lembaga lain di seluruh dunia agar makin modern dan profesional, " kata Ridlwan Habib.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI