Suara.com - Pemimpin Kongres India Rahul Gandhi mencela Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi karena menyarankan penggunaan turbin angin untuk menghasilkan air dan mengekstraksi oksigen dari udara.
"Bahaya sebenarnya bagi India bukanlah karena PM kita tidak mengerti. Itu fakta bahwa tidak ada orang di sekitarnya yang punya nyali untuk memberitahunya," tulis Rahul Gandhi di media sosial Twitter.
Menyadur Gulf News, Sabtu (10/10/2020) saat itu, Perdana Menteri Narendra Modi sedang berbincang dengan Hentik Anderson presiden perusahaan energi angin dari Denmark.
Di video yang dibagikan oleh Rahul Gandhi, Modi menyarankan penelitian tentang kemungkinan membuat sistem turbin angin three-in-one.
Baca Juga: Terinspirasi Web Series, 2 Gadis Kabur ke Kota untuk Jadi Aktris
"... Di tempat-tempat dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi, memasang turbin angin dapat membantu mengekstraksi air dari atmosfer dan menghasilkan air minum yang bersih. Dengan demikian, turbin angin dapat menghasilkan tenaga di satu sisi dan sisi lainnya, menyedot uap air dari udara dan mengekstrak air," ujar PM Modi.
Dia kemudian merujuk pada kemungkinan menggunakan turbin angin untuk mengekstraksi oksigen dari atmosfer dan menyerukan penelitian tentang hal tersebut.
Modi mengatakan akan menantang untuk mengembangkan sistem seperti itu, dan menambahkan: "Tetapi jika turbin angin mengekstraksi oksigen dari atmosfer ... akan mungkin untuk menangkap pasar oksigen." jelas Modi.
Klip itu menjadi viral, dengan banyak yang bereaksi terhadap komentar dan pemahaman Modi tentang sains. Pertama, dia mengatakan dia menginstruksikan jet India untuk menyerang Pakistan di bawah tutupan awan sehingga mereka tidak akan terdeteksi oleh radar, dan sekarang ini --cuitan lainnya yang membuat pemimpin India itu kian terkenal.
Baca Juga: Bangkrut Gegara Lockdown, Pria Rampok 2 Bank Pakai Teori dari YouTube
Pernyataan Modi tersebut langsung memancing berbagai komentar warganet yang juga ikut menyindir pemikirannya.
"PM Modi adalah MA di seluruh Ilmu Politik. Energi turbin angin, teori radar awan, tidak ada perubahan iklim… ada lelucon tentang sains?" tulis akun @DrJwalaG.
Akun @rohitnig menuliskan: "Dua saran oleh Modi: Pisahkan air dari udara menggunakan turbin angin. Pisahkan oksigen dari udara menggunakan turbin angin. Luar biasa. Tidak heran ekonomi India tumbuh minus 23,9 persen!"
Cuitan salah satu pimpinan oposisi tersebut menimbulkan reaksi tajam dari para pemimpin BJP yang mengatakan bahwa teknologi tersebut sudah dieksplorasi sebelumnya.
Mereka mengacu pada laporan berita tahun 2012 tentang perusahaan Prancis, Eole Water, yang menjadi berita utama saat menguji turbin angin yang dimodifikasi untuk mengekstraksi air dari udara lembab dan mampu menghasilkan 62 liter air dalam satu jam. Namun, proyek tersebut tidak berhasil, dan salah satu alasannya adalah biaya.
"Biayanya antara 500.000 euro (Rp 8,6 miliar) dan 600.000 euro (Rp 10 miliar) tergantung pada lokasi dan kondisi sekitar untuk memasang hanya satu turbin air," menurut laporan CNN pada tahun 2012.
Komentar tentang mengekstraksi oksigen dari udara untuk membuat "pasar oksigen" juga ikut menuai berbagai kritik.
Akun @shuvankr memposting: "Modi memberi tahu pembuat turbin angin Denmark… 'Sekarang turbin angin Anda hanya menghasilkan energi angin. Mereka juga harus mengeluarkan "uap air" untuk membuat air minum. Dan, juga keluarkan #Oxygen dari udara dan tangkap #OxygenMarket…"
Bukan yang pertama kali, PM Narendra Modi sebelumnya juga pernah melontarkan ide yang juga memicu kontroversi.
Sebelumnya Modi mengatakan dia menginstruksikan jet India untuk menyerang Pakistan di bawah tutupan awan sehingga mereka tidak akan terdeteksi oleh radar.