Ditemukan Kasus Flu Babi Afrika, Korea Selatan Musnahkan 1.500 Ternaknya

Jum'at, 09 Oktober 2020 | 20:38 WIB
Ditemukan Kasus Flu Babi Afrika, Korea Selatan Musnahkan 1.500 Ternaknya
Ilustrasi babi, binatang yang diyakini para ilmuwan bisa dijadikan inkubator organ tubuh manusia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Selatan memunaskan 1.500 babi setelah ditemukan kasus flue babi Afrika untuk pertama kalinya di tahun ini.

Menyadur Channel News Asia, Jumat (9/10/2020) untuk pertama kalinya dalam setahun, Korea Selatan menemukan kasus baru flu babi Afrika di sebuah peternakan minggu ini. Oleh sebab itu, pihak berwenang memutuskan untuk memusnahkan setidaknya 1.500 babi.

Tiga babi mati dinyatakan positif mengidap flu babi Afrika, yang tidak menyerang manusia tetapi bisa mematikan bagi babi, di sebuah peternakan di provinsi Gangwon pada Kamis malam.

Menurut laporan kantor berita Yonhap, Jumat (9/10) pihak berwenang memusnahkan babi dalam radius 10 km dari peternakan tersebut.

Baca Juga: Profil Go Ara, Aktris dan Model Cantik Asal Korea Selatan

Sekitar 400.000 babi dimusnahkan setelah wabah mulai menyebar akhir tahun lalu, melanda setidaknya 14 peternakan.

Hingga pekan ini, kata Yonhap, belum ditemukan kasus baru di peternakan sejak Oktober 2019, namun ditemukan 750 kasus pada babi hutan yang berkeliaran di perbatasan dengan Korea Utara.

Pada bulan September, Korea Selatan, China, dan Jepang melarang impor daging babi dari Jerman setelah kasus flu babi Afrika dikonfirmasi pada babi hutan di daerahnya.

Importir besar daging babi seperti China sering memberlakukan larangan impor dari negara-negara tempat ditemukannya flu babi Afrika, meskipun hanya pada hewan liar.

"Perhatian sekarang tertuju pada apakah negara pengimpor, terutama China, memberlakukan pembatasan impor pada daging babi Jerman," kata Andre Schaefer dari pialang komoditas Kaackterminhandel GmbH.

Baca Juga: Gali Lubang, WNI Kabur dari Fasilitas Karantina Covid-19 Korea Selatan

"China khususnya adalah pelanggan penting bagi Jerman. Jika larangan impor diberlakukan, kita bisa melihat harga daging babi tertekan di Jerman," katanya.

Ekspor daging babi Jerman ke pasar Asia kemungkinan besar akan terhenti bersama dengan Korea Selatan, kata asosiasi industri daging Jerman VDF.

Asosiasi mengatakan importir Asia adalah pembeli penting produk daging babi yang tidak populer di Eropa seperti kaki, telinga, ekor dan tulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI