Cerita Heroik Warga dan Relawan Tolong Demonstran Tolak UU Cipta Kerja

Jum'at, 09 Oktober 2020 | 16:46 WIB
Cerita Heroik Warga dan Relawan Tolong Demonstran Tolak UU Cipta Kerja
Warga menolong demonstran yang terkena gas air mata. (Facebook/Sudirman Asun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerakan rakyat yang tidak setuju dengan disahkannya UU Cipta Kerja meluas ke berbagai daerah di Indonesia.

Di Jakarta, massa aksi yang bergerak menuju istana dihadang pasukan polisi dengan peralatan lengkapnya.

Massa aksi dipukul mundur dengan tembakan gas air mata yang membuat penolak Omnibus Law tersebut kocar-kacir.

Beruntung, warga sekitar yang bekerja sama dengan tim medis bergerak solid dengan cekatan menolong demonstran yang tumbang.

Baca Juga: Solidaritas! Kaum Buruh Australia Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Sejumlah dokumentasi berupa foto dan video yang memperlihatkan kepedulian warga dari berbagai kalangan diunggah oleh pemilik akun Facebook Sudirman Asun.

Warga menolong demonstran yang terkena gas air mata. (Facebook/Sudirman Asun)
Warga menolong demonstran yang terkena gas air mata. (Facebook/Sudirman Asun)

Atas nama massa aksi, Sudirman Asun berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah menolong para demonstran.

"Terima kasih untuk tim medis dan warga yang bergotong royong di garis belakang yang tangkas memberikan air bagi korban pertolongan sesak nafas dan buta sesaat karena gas air mata yang ditembakkan polisi," tulis Sudirman, Kamis (09/10/2020).

Sudirman Asun yang ternyata seorang pegiat lingkungan pendiri Ciliwung Institut tersebut membagikan foto-foto mengharukan itu.

Sejumlah demonstran yang terkapar di jalanan nampak ditolong oleh warga sekitar dan tim medis.

Baca Juga: Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Malioboro, Warganet Salfok dengan Pria Ini

Dengan peralatan seadanya, massa aksi yang menjadi korban senjata gas air mata polisi tersebut dievakuasi.

Menurut keterangan yang diperoleh Suara.com, peristiwa tersebut terjadi di Jakarta Pusat.

"Di Harmoni, Jakarta Pusat, sekitaran kompleks istana," terang Sudirman saat dihubungi.

Sebagimana diketahui, rakyat terpaksa turun ke jalan mengingat aspirasinya selama ini dalam mengawal RUU Omnibus Law Cipta Kerja tidak diindahkan DPR dan pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI