Cerita Penyintas Covid-19 Soal Stigma yang Menyasar Pasien

Jum'at, 09 Oktober 2020 | 15:24 WIB
Cerita Penyintas Covid-19 Soal Stigma yang Menyasar Pasien
Ilustrasi COVID-19 (Unsplash/Martin Sanchez)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Albert Ade, seorang penyintas Covid-19 membagikan pengalamnnya setelah dirinya dinyatakan terpapar virus corona. Hal itu dia bagikan saat diskusi daring bertajuk "Menghapus Stigma Pasien Covid-19" yang dihelat Media Satgas Covid-19, Jumat (9/10/2020) siang.

Setelah mengetahui dirinya terkonfirmasi positif Covid-19, Albert mengkomunikasikan hal tersebut kepada ketua RT di tempat tinggalnya. Sebab, ada ketakutan dari beberapa penghuni kompleks tempat tinggal Albert yang tersiar di grup WhatsApp.

"Waktu itu kami komunikasi dengan pihak RT di kompleks. Karena digrup WA komplek macam-macam pemikirannya, ya kami terima," ungkap Albert.

Albert memaklumi ketakutan warga kompleks tempat tinggalnya. Akhirnya, setelah hal tersebut dikomunikasikan, ketakutan itu perlahan mulai surut.

Baca Juga: IMX 2020 Berlangsung Online, Ini Daftar Produk Diskon yang Ditawarkan

"Ada warga yang ketakutan itu wajar. Tapi setelah berbicara ya akhirnya disepakati semprot desinfektan diseluruh rumah. Tapi kita kasih tahu tidak perlu takut," jelasnya.

Semula Albert bimbang untuk memberi tahu jika dia menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Akhirnya, Albert menyadari jika terpapar Covid-19 bukanlah sebuah aib yang harus ditutup-tutupi.

"Sebenarnya enggak apa-apa orang tahu saya positif. Karena itu terkait tracingnya lebih mudah. Covid ini lebih gampang kalau sistem tracingnya benar. Enggak apa-apa dikasih tahu saja, kan bukan aib juga," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI