Warga: Demonstran Bakar Halte karena Ditembaki Gas Air Mata

Jum'at, 09 Oktober 2020 | 15:03 WIB
Warga: Demonstran Bakar Halte karena Ditembaki Gas Air Mata
Halte Transjakarta Bundaran HI terbakar, Jakarta, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah fasilitas umum seperti Halte Transjakarta, Pos Polisi, hingga bangunan bekas bioskop, dan ruko di Kawasan Simpang Lima, Senen, Jakarta Pusat, hangus dibakar massa yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020). Warga beri kesaksian massa bakar hingga melakukan penjarahan.

Salah satu warga sekitar bernama Andi (45), menjelaskan kejadian tersebut diawali dari adanya massa yang melakukan aksi dipukul mundur oleh aparat kepolisian dari wilayah Tugu Tani. Menurutnya, massa aksi yang bergeser ke Simpang Lima Senen itu terjadi sekitar bada magrib.

"Ramai itu dari magrib sudah ricuh di sini. Awalnya kan dari Tugu Tani sana," kata Andi saat ditemui di lokasi, Jumat (9/10/2020).

Warga lainnya bernama Rory, mengungkapkan massa mulai mengamuk dan tak terkendali saat aparat polisi menghalau dengan menembakan gas air mata.

Baca Juga: Hangus Terbakar, Begini Kondisi Terkini Halte TransJ Tosari

Menurutnya, massa yang mengamuk lantaran ditembaki gas air mata justru merespon dengan tembakan pestasan yang mereka bawa. Bentrok pun akhirnya tak terhindarkan.

Warga lainnya bernama Iwan (47), yang berprofesi sebagai sekuriti mengatakan dirinya sempat melihat saat massa melakukan pembakaran dan menjarah Halte Transjakarta yang berada di Simpang Lima.

"Massa membakar, dia mengambil barang-barang di halte. Nggak tahu besi nggak tahu apa saya nggak tahu pokoknya dia bawa aja," tuturnya.

Saat itu, Iwan sedang berjaga di Kompleks Ruko Maya tepat di samping bangunan eks bioskop Grand Theater, massa kemudian menghampiri dan kembali melakukan penjarahan. Padahal saat itu kondisi komplkes ruko sendiri dalam keadaan tertutup rapat.

"Ini juga ada dijarah mini market. Massa datang manjat daru pintu itu abis manjat dia roboh pintu itu dia jarah," ujarnya.

Baca Juga: Anies Targetkan Fasilitas Publik yang Dirusak Massa Bisa Digunakan Hari Ini

Iwan mengaku hanya bisa pasrah melihat kejadian tersebut. Menurutnya massa yang datang banyak dan menyemut.

"Saya bukan tidak takut, karena massa begitu banyaknya harus waspada juga, kalau satu dua orang kita bisa kasih ngomong, kalau ini kan bukan dua orang lagi waduh serbu seperti kaya semut," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Megantara, menyampaikan akibat aksi ricuh massa penolak UU Omnibus Law Ciptaker Kamis malam 3 Halte Transjakarta hingga Kendaraan terbakar dan hancur.

"Di kawasan Simpang Lima ini dampak dari terbakarnya eks bioskop Grand, itu terdampak pada 4 ruko di belakangnya. Tasi disampaikan pak Gubernur, termasuk 2 toko buku, ada 3 halte bus Transjakarta, termausk 2 kendaraan pekerja yang sedang melakukan kegiatan di Simpang Lima ini," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI