Pertama Kalinya, Dua Wanita Ini Bersaing Memperebutkan Posisi Pimpinan WTO

Jum'at, 09 Oktober 2020 | 14:10 WIB
Pertama Kalinya, Dua Wanita Ini Bersaing Memperebutkan Posisi Pimpinan WTO
Kantor World Trade Organization (WTO).[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk pertama kalinya, dua wanita bersaing memperbutkan jabatan top di World Trade Organization (WTO), masing-masing dari Korea Selatan dan Nigeria.

Menyadur Anadolu Agency, Kamis (8/10/2020) Ngozi Okonjo-Iweala dari Nigeria atau Yoo Myung-hee dari Korea Selatan akan bersaing sebagai kepala baru Organisasi Perdagangan Dunia untuk pertama kalinya.

Menurut catatatan, belum pernah seorang wanita memimpin arbiter perdagangan global, yang telah melihat Amerika Serikat berselisih dengan China dalam banyak pertemuannya belakangan ini.

"Dua kandidat yang mendapatkan dukungan terluas dan terdalam dari keanggotaan dan yang selanjutnya harus maju ke babak final adalah Ngozi Okonjo-Iweala dari Nigeria dan Yoo Myung-hee dari Republik Korea," jelas WTO dikutip dari Anadolu Agency.

WTO menggambarkan pemilihan sebagai proses dan bukan sebuah pemungutan suara.

"Ini adalah proses yang dirancang untuk membangun konsensus di sekitar satu kandidat, kandidat mana yang paling mungkin untuk menarik konsensus itu," jelas Direktur Informasi WTO Keith Rockwell.

"Ini bukan pemungutan suara. Ini bukan sesuatu yang secara otomatis diberikan kepada seseorang dari satu negara atau negara lain. Ini adalah proses yang dirancang untuk melihat di mana letak konsensus itu." sambungnya.

Pertemuan putaran ketiga dan terakhir akan berlangsung pada 19-27 Oktober 2020.

"Kami seharusnya sudah memiliki keputusan sebelum tanggal 7 November, dua bulan sejak dimulainya proses konsultasi ini," kata Rockwell.

Baca Juga: Hwang Jung Min Dilarikan ke UGD, Sakit Apa?

Uni Eropa menyatakan dukungannya untuk Nigeria dan Korea Selatan pada akhir pekan. Pencalonan Okonjo-Iweala dan Yoo menerima dorongan awal pekan ini ketika negara-negara anggota UE mengatakan mereka mendukung mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI