Hilang Dua Tahun, Diplomat Korut Ternyata Membelot ke Korsel

Jum'at, 09 Oktober 2020 | 14:06 WIB
Hilang Dua Tahun, Diplomat Korut Ternyata Membelot ke Korsel
Korea Utara. (Pexels/Simon Rosengren)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Misteri keberadaan diplomat Korea Utara, Jo Song Gil yang hilang di Italia dua tahun lalu, akhirnya terpecahkan. Dia telah membelot ke Korea Selatan, sebagaimana dilaporkan CNN, Kamis (8/10/2020).

Jo Song Gil dan istrinya menghilang pada November 2018 setelah meninggalkan kedutaan Korea Utara di Roma, tempat Jo bekerja sebagai duta besar (Dubes).

Selama hampir dua tahun, keberadaannya tidak diketahui. Tapi pekan ini, parlemen Korea Selatan Ha Tae-keung mengkonfirmasi laporan bahwa Jo telah membelot ke Korea Selatan sejak 2019.

"Ada banyak permintaan informasi, jadi ini dia," tulis Ha di halaman Facebooknya, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga: Belasan Jurnalis Dilaporkan Hilang saat Liput Demo Ricuh di Jakarta

"Dikonfirmasi bahwa mantan duta besar Jo Song Gil memasuki Korea Selatan pada Juli tahun lalu dan berada di bawah perlindungan pemerintah."

Jo adalah pejabat pemerintah dengan profil tertinggi yang membelot dari rezim totaliter sejak Thae Yong-Ho.

Tae Yong-Ho adalah mantan wakil duta besar untuk Inggris yang membelot ke Korea Selatan pada 2016. Korea Utara belum berkomentar secara terbuka tentang berita pembelotan Jo.

Jo menghilang pada November 2018, tak lama sebelum masa jabatannya sebagai diplomat tertinggi Korea Utara di Italia akan berakhir, juru bicara anggota parlemen Korea Selatan Kim Min-ki mengatakan kepada CNN tahun lalu.

Italia tanpa duta besar Korea Utara sejak mantan utusan Pyongyang diusir pada 2017, menyusul uji coba nuklir keenam negara itu.

Baca Juga: Liput Demo Tolak UU Ciptaker Dekat Istana, 3 Pers Mahasiswa GEMA PNJ Hilang

Jo bergabung dengan kedutaan pada Mei 2015 sebagai sekretaris ketiga, menurut anggota parlemen Korea Selatan.

Seorang juru bicara ketua Komite Intelijen Majelis Nasional Korea Selatan Jeon Hae-cheol mengatakan pihaknya sengaja tidak memberitakan pembelotan Jo.

Keputusan itu dilakukan selama lebih dari satu tahun karena khawatir akan keselamatan keluarga Jo di Korea Utara.

Jo telah secara sukarela menyatakan keinginannya untuk datang ke Korea Selatan, kata juru bicara itu.

Thae, mantan diplomat yang berbasis di Inggris, mengkritik pers karena mengungkap berita tentang Jo tanpa persetujuannya.

"Bagi diplomat yang memiliki anggota keluarga yang tinggal di Korea Utara, mengungkapkan berita (pembelotan) mereka adalah hal yang sensitif," katanya.

"Itulah mengapa mantan diplomat Korea Utara lainnya tinggal di Korea Selatan tanpa mengungkapkan identitas mereka dan pemerintah Korea Selatan juga tidak mengungkapkannya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI