Ditutupi Kain Gelap, Begini Kondisi Pospol Simpang Senen yang Dibakar Massa

Jum'at, 09 Oktober 2020 | 13:26 WIB
Ditutupi Kain Gelap, Begini Kondisi Pospol Simpang Senen yang Dibakar Massa
Pos polisi hangus terbakar oleh amukan massa yang menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di simpang lima Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah fasilitas umum dan beberapa pos polisi menjadi sasaran amukan massa yang menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di Jakarta pada Kamis (8/10/2020). Salah satunya yang rusak dan hangus fasiltas umum di Simpang Lima, Senen, Jakarta Pusat.

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi pada Jumat (9/10), tampak pos polisi, sejumlah halte Transjakarta, hingga bangunan eks bioskop Grand Theater hangus terbakar.

Kondisi terkini pos polisi yang dibakar oleh massa aksi ditutup oleh tirai lain berwarna gelap. Sisa-sisa puing yang hangus terbakar hingga pecahan kaca masih tampak jelas terlihat.

Bagian dalam pos polisi nampak hancur dan menghitam akibat dilalap si jago merah. Barang-barang yang berada di dalam pos polisi sudah kosong.

Kekinian sejumlah aparat kepolisian membersihkan sisa-sisa puing yang terbakar. Salah seorang petugas kepolisian mengatakan, tak ada lagi yang tersisa dari kejadian tersebut.

"Habis semua, padahal pospol ini baru 3 bulan," kata salah seorang petugas kepolisian yang berjaga di lokasi, Jumat (9/10).

Kesaksian Warga

Salah satu warga sekitar bernama Andi (45), menjelaskan, kejadian tersebut diawali dari adanya massa yang melakukan aksi dipukul mundur oleh aparar kepolisian dari wilayah Tugu Tani. Menurutnya, massa aksi yang bergeser ke Simpang Lima Senen itu terjadi sekitar bada magrib.

"Ramai itu dari magrib sudah ricuh di sini. Awalnya kan dari Tugu Tani sana," kata Andi saat ditemui di lokasi, Jumat (9/10/2020).

Baca Juga: Demonstran Rusuh di Malang dan Surabaya yang Ditangkap Jadi 634 Orang

Sementara itu warga lainnya bernama Rory, mengungkapkan, massa mulai mengamuk dan tak terkendali saat aparat polisi menghalau dengan menembakan gas air mata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI