Dari Pot, Sepeda sampai Toren Air di Karet Dihajar Massa di Tengah Demo

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 12:24 WIB
Dari Pot, Sepeda sampai Toren Air di Karet Dihajar Massa di Tengah Demo
Pengunjuk rasa melempar sepeda ke Halte Tranjakarta HI yang dibakar massa saat aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Kamis (8/10/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww. (ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 40 petugas Penanganan Sarana Prasarana Umum Kelurahan Karet, Jakarta Selatan, dikerahkan untuk membersihkan puing-puing di sekitar halte Transjakarta Karet-Sudirman dan stasiun MRT Setiabudi Astra yang dirusak massa di tengah demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.

Lurah Karet Kiki Muhammad Akbar  menyebutkan petugas PPSU telah bekerja membersihkan puing sejak dini hari hingga pagi hari tadi.

"Kita lakukan pembersihan tadi dari pukul 00.00 sampai dengan 02.00 WIB dengan 20 personel, lalu dilanjut lagi pukul 05.00 pagi sampai jam 06.00 juga dengan 20 personel," kata Kiki, Jumat (9/10/2020).

Kiki menyebutkan semalam petugas PPSU Karet fokus membersihkan di area luar fasilitas umum yang dirusak massa untuk memastikan area jalan bersih pagi harinya.

Baca Juga: Lembaga Negara Diingatkan Jangan Sampai Keliru Tafsirkan UU Ciptaker

Lalu pembersihan dilanjutkan pagi hari untuk bagian dalam halte dan stasiun hingga kondisi bersih kembali.

"Tadi malam kita fokus bersihkan di bagian luar saja, karena bagian dalam penuh asap, jadi menyulitkan petugas," ujarnya.

Menurut Kiki fasilitas umum di wilayahnya yang dirusak massa, antara lain halte Transjakarta di Karet-Sudirman dan Stasiun MRT Setiabudi Astra, depan Chase Plaza.

Kerusakan yang dialami kedua fasilitas umum tersebut cukup parah. Massa merusak kaca-kaca stasiun serta tiang parkir sepeda, termasuk tiga unit sepeda.

"Ada dua sepeda sewa dirusak, satu sepeda dibakar," ujarnya.

Baca Juga: PBNU: UU Cipta Kerja Berpotensi Komersialkan Pendidikan

Kerusakan cukup parah terjadi di halte Transjakarta Karet-Sudirman. Perusuh merusak kaca bangunan halte beserta peralatan elektronik yang ada di dalamnya.

Massa perusuh juga merusak pot-pot tanaman serta melakukan pembakaran di fasilitas umum tersebut.

"Satu toren air dibakar massa," kata Kiki.

Kiki menyebutkan petugas membersihkan sisa-sisa kericuhan di kedua titik tersebut, mengangkat batu-batu yang dilempari perusuh, ambu sisa pembakaran, puing-puing kaca dan alumunium.

Sampah-sampah sisa kerusuhan diangkut menggunakan satu unit mobil truk bermuatan empat meter kubik.

Hingga kini situasi dan kondisi di kawasan Halte Karet-Sudirman dan stasiun MRT Setiabudi Astra telah normal kembali.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak MRT dan TransJakarta, katanya mereka tetap beroperasi melayani, hanya saja haltenya belum dioperasikan dulu," kata Kiki.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyiapkan anggaran sekitar Rp25 miliar untuk memperbaiki fasilitas milik pemerintah daerah yang dirusak massa.

Berdasarkan data yang didapat dari Transjakarta, ada 18 halte yang jadi sasaran amuk massa. Delapan di antaranya dibakar dan 10 lainnya mengalami kerusakan parah. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI