"Ditambah banyaknya kemungkinan peserta demonstrasi yang datang dari kota atau wilayah yang berbeda; jika terinfeksi, mereka dapat menyebarkan virus saat kembali ke komunitasnya," beber dia.
Lebih lanjut, Adib mengatakan, bukan menjadi tugas Tim Mitigasi PB IDI untuk menilai mengapa masyarakat masih menggelar unjuk rasa saat ini. Pihaknya hanya khwatir dan mencoba menjelaskan dari sisi medis ihwal kerumunan banyak orang.
"Dalam hal ini, kami menjelaskan kekuatiran kami dari sisi medis dan berdasarkan sains - hal yang membuat sebuah peristiwa terutama demonstrasi berisiko lebih tinggi daripada aktifitas yang lain," ujarnya.
"Kekhawatiran kami sebagai tenaga kesehatan, akan terjadi lonjakan masif yang akan terlihat dalam waktu 1-2 minggu mendatang. Dalam kondisi saat ini saja, para tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sudah kelimpungan menangani jumlah pasien Covid yang terus bertambah," imbuh dia.