Suara.com - Halte TransJakarta menjadi diamuk massa yang menolak Undang-undang Cipta Kerja di ibu kota. Terhitung, ada 18 halte yang dirusak dan dibakar oleh massa aksi tersebut.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan pihaknya mengecam tindakan anarkis merusak fasilitas umum ini. Kemarin ia juga langsung menghentikan layanan operasi begitu kejadian.
"Diketahui sebanyak 18 halte Transjakarta rusak oleh oknum tidak bertanggung jawab," ujar Nadia dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (9/10/2020).
Meski demikian Nadia memastikan tak ada petugas dan pelanggan yang menjadi korban atas peristiwa pengrusakan halte ini.
Baca Juga: Isilop Trending, Aparat Berani Tangkap, Berani Pukul, Tapi Takut Direkam?
"TransJakarta kecam aksi pendemo perusak fasilitas warga, seluruh petugas dan pelanggan selamat," katanya.
Halte TransJakarta yang dibakar dan dijarah adalah sebagai berikut:
- Bundaran HI (Kor 1)
- Sarinah (Kor 1)
- Tosari Baru (Kor 1)
- Tosari Lama (Kor 1)
- Karet Sudirman (Kor 1)
- Sentral Senen (Kor 5)
- Senen arah P Gadung (Kor 2)
- Senen arah HCB (Kor 2)
Nadia menyebut semua petugas dan pelanggan yang berada di lokasi sudah berhasil dievakuasi dengan selamat dan tidak ada korban jiwa.
"Selain membakar, massa juga merusak halte serta fasilitas di beberapa halte Transjakarta lainnya," katanya.
Berikut daftar halte yang dirusak:
Baca Juga: Gubernur Khofifah Janjikan Buruh Jatim Bisa Berdialog dengan Mahfud MD
- HCB (Kor 1)
- BI (Kor 1)
- Gambir 1 (Kor 2)
- Sumber Waras (Kor 3)
- Grogol 1 (Kor 3)
- Dukuh Atas 1 (Kor 1)
- Petojo (Kor 8)
- Benhil (Kor 1)
- Rs Tarakan (Kor 8)
- Kwitang (Kor 2).