Suara.com - Massa aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja gagal menemui Presiden Joko Widodo dan DPR RI untuk menyampaikan tuntutan. Kendati demikian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersedia menemui para demonstran di Bundaran Hotel Indonesia atau HI.
Anies meminta mereka menyampaikan keluh kesah kepadanya. Seorang perwakilan massa aksi yang berasal dari kalangan mahasiswa mempertanyakan sikap Anies atas UU Cipta Kerja.
Namun Anies tak mau menjawabnya secara gamblang. Ia menyatakan akan menyampaikannya besok dalam pembahasan bersama para Kepala Daerah.
Begitu selesai bertemu massa, mahasiswa itu ternyata tak puas dengan pernyataan Anies. Ia kembali menghampiri Anies dan meminta mantan Mendikbud itu memberi jawaban tegas mengenai UU sapu jagat tersebut.
Baca Juga: Ini Catatan Bima Arya soal Kontroversi Omnibus Law Cipta Kerja
"Kami tidak mungkin bubar begitu saja tanpa ada informasi penting dari pak Anies," kata seorang mahasiswa itu di bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020).
Lalu Anies menjawab tidak mungkin menyatakannya malam ini juga. Menurutnya perjuangan ini memerlukan waktu yang tidak singkat.
"Sekarang begini, tidak mungkin semuanya selesai malam ini, tidak mungkin. Namanya perjuangan perlu stamina dan perlu waktu," ujar Anies.
Oleh karena itu, ia meminta agar massa aksi menjaga stamina dan semangatnya dalam menyalurkan aspirasi menolak UU Omnibus Law. Selanjutnya ia berharap massa segera membubarkan diri.
"Sekarang jaga stamina itu, jaga semangat itu. Siapa namanya? Dah sekarang pulang, istirahat," pungkasnya.
Baca Juga: Potret Masyarakat Yogyakarta Bersihkan Malioboro usai Demo UU Cipta Kerja