Hari Guru Sedunia, Nadiem : Terima Kasih Tetap Berjuang di Tengah Pandemi

Kamis, 08 Oktober 2020 | 20:04 WIB
Hari Guru Sedunia, Nadiem : Terima Kasih Tetap Berjuang di Tengah Pandemi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (Suara.com/Dian Kusumo Hapsari).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Masa pandemi ini merupakan laboratorium bagi seluruh insan pendidikan yang menantang kita untuk menemukan solusi-solusi serta inovasi-inovasi dalam situasi yang tidak nyaman,” lanjut Nadiem.

Guna mengatasi tantangan yang kita hadapi, perlu ada strategi untuk menyeimbangkan kebijakan terkait rekrutmen, pendidikan guru dan pengembangan profesional berkelanjutan, serta insentif, dukungan dan motivasi bagi guru.

“Dalam usaha untuk melanjutkan pelayanan pendidikan di tengah pandemi, kita perlu memastikan untuk tidak melewatkan kesempatan mengembangkan kader baru guru bertalenta dengan kepemimpinan yang efektif di masa yang penuh tantangan ini,” lanjut Nadiem.

Menjawab hal itu, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman menjabarkan, ada lima bidang pekerjaan UNESCO mengenai pengembangan guru. Pertama adalah pemantauan instrumen normatif internasional tentang profesi guru.

Kedua, mendukung negara anggota dalam pengembangan dan peninjauan kebijakan dan strategi guru. Ketiga, mengembangkan kapasitas untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

Keempat, meningkatkan pengetahuan dan berbasis hasil kajian untuk implementasi dan pemantauan target guru di pendidikan 2030. Kelima, melakukan advokasi dan berbagi pengetahuan untuk mempromosikan pengajaran dan pembelajaran yang berkualitas.

Sebelumnya, UNESCO merupakan tuan rumah Gugus Tugas Guru Internasional untuk Pendidikan 2030, yang telah aktif bekerja sama untuk mengatasi kesenjangan guru yang berkualitas dunia.

“UNESCO secara khusus menyerukan anggota serikat untuk memastikan bahwa guru dan pendidik diberdayakan, direkrut secara memadai, terlatih dengan baik, berkualifikasi profesional, termotivasi dan didukung dalam sistem yang memiliki sumber daya yang baik, efisien dan diatur secara efektif,” urai Arief.

UNESCO menyebutkan, pelatihan, rekrutmen, retensi, status, dan kondisi kerja guru belum cukup ideal saat ini. Selain itu, di seluruh dunia masih terdapat kekurangan guru yang terlatih dengan baik.

Baca Juga: Kemendikbud Minta Mahasiswa Tak Asal Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja

Menurut Institut Statistik UNESCO (UIS), sekitar 69 juta guru masih harus direkrut untuk memenuhi kebutuhan guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di tahun 2030.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI