Lukisan Pangeran Mabuk Era Dinasti Yuan Terjual Rp 883 Miliar

Kamis, 08 Oktober 2020 | 18:10 WIB
Lukisan Pangeran Mabuk Era Dinasti Yuan Terjual Rp 883 Miliar
Sebuah gulungan lukisan kuno berusia 700 tahun dari Dinasti Yuan, China berhasil terjual dengan harga fantastis. [AP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah gulungan lukisan China berusia 700 tahun dari Dinasti Yuan berhasil terjual dengan harga fantastis.

Menyadur NZHerald, Kamis (8/10/2020), benda seni kuno itu terjual seharga 60 juta dolar AS atau setara Rp883 miliar.

Lukisan sepanjang 2 meter berjudul "Lima Pangeran Mabuk Kembali Menunggang Kuda" laku terjual pada pelelangan Sotheby di Hong Kong.

Karya seni yang dibuat Ren Renfa, seorang seniman China terkenal dan pejabat pemerintah.

Baca Juga: Terungkap! Sejumlah TKA China di Bintan Ternyata Bukan Tenaga Ahli

Lukisan karya Renfa menggambarkan pangerang sedang menunggang kuda dengan empat pengiringnya.

Salah satu pangerannya adalah Li Longji, yang kemudian menjadi Kaisar Xuanzong yang paling lama memerintah dari Dinasti Tang.

Gulungan tersebut telah didokumentasikan dalam koleksi kekaisaran dan memiliki koleksi segel, termasuk segel dari beberapa kaisar.

Pada tahun 1922, gulungan itu diangkut keluar dari Kota Terlarang oleh Pu Yi, kaisar terakhir Tiongkok, setelah jatuhnya Dinasti Qing.

Karya seni itu awalnya diperkirakan terjual antara sekitar $ 15 juta dan $ 23,5 juta dolar AS. Banyak dari 21 lukisan Ren disimpan di museum atau dimiliki oleh kolektor pribadi.

Baca Juga: Pelukis Legendaris Turun Gunung Gegara Omnibus Law, 'Tanda Sudah Parah?'

Sally Fong, spesialis lukisan klasik Tiongkok mengatakan bahwa lukisan itu menggambarkan kisah lima pangeran yang hendak pulang ke rumah.

Salah satu pangeran yang nantinya diangkat sebagai Kaisar itu, dicitrakan tengah mabuk setelah bersenang-senang.

"Di antara lima pangeran, salah satunya adalah calon kaisar," kata Sally Fong

"Dalam lukisan ini, kita bisa melihat bahwa dia digambarkan sebagai orang yang bisa mentolerir kemabukan, pulang bersama pangeran pemabuk lainnya," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI