Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali ke Ruang Oval setelah dinyatakan tidak memiliki gejala Covid-19 selama lebih dari 24 jam.
Menyadur BBC, Trump kembali di Ruang Oval pada Rabu (7/10) sore untuk mendapatkan pengarahan tentang Badai Delta di Teluk Meksiko dan pembicaraan tentang stimulus ekonomi.
Dokter kepresidenan Sean Conley mengatakan Trump tak lagi demam selama lebih dari empat hari dan tidak membutuhkan oksigen tambahan sejak pergi ke rumah sakit pada Jumat.
"Pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vitalnya, termasuk saturasi oksigen dan laju pernapasannya, semuanya tetap stabil dan dalam kisaran normal," kata Conley.
Baca Juga: AS dan 38 Negara Tuntut China untuk Hormati HAM Minoritas Muslim Uighur
Conley menyebut antibody SARS-CoV-2-lgG yang tak lagi terdeteksi di tubuh presiden.
Trump yang mengatakan "merasa luar biasa" kembali Ruang Oval untuk bekerja, enam hari usai dinyatakan positif Covid-19, mengesampingkan isolasi diri di kediamannya.
Sebelumnya, kepala staf Mark Meadows mengatakan siapa pun yang berinteraksi dengan Trump telah mengenakan APD lengkap masker, dan kacamata.
Sebuah memo pada Senin (5/10) menyerukan adanya pembatasan akses di lantai pertama sayap barat dan kediaman Trump di Gedung Putih, serta pemberlakukan protokol pencegahan kekat terkait peralatan perlindungan, pembersih tangan, dan jaga jarak sejauh dua meter dari presiden.
Kendati Trump bersikeras untuk bekerja di Ruang Oval, banyak asisten dan staf kepresidenan yang memilih untuk tetap mengisolasi diri.
Baca Juga: Paksa Napi Dengarkan Lagu Baby Shark Berulang Kali, 2 Polisi Didakwa
Kabar presiden kembali beraktiviats di ruang kerjanya muncul menjelang gelaran debat utama wakil presiden antara Mike Pence dan Kamala Haris.
Debat yang dilakukan pada Rabu (7/10) akan dilengkapi dngan penggunaan plexiglass guna mencegah adanya penularan virus corona. Adapun Pence dan Harris telah dinyatakan negatif Covid-19 pada Selasa.
Berdasarkan Worldometers, Kamis (8/10), Amerika Serikat telah mencatatkan total 7.772.548 kasus infeksi virus corona dengan 837 kematian.