Tewaskan Delapan Orang, India Buru Seekor Harimau

Kamis, 08 Oktober 2020 | 16:28 WIB
Tewaskan Delapan Orang, India Buru Seekor Harimau
Ilustrasi harimau. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas berwenang di India tengah berupaya menangkap seekor harimau yang telah menewaskan delapan orang sepanjang dua tahun terakhir.

Menyadur Channel News Asia, Kamis (8/10/2020), beragam upaya seperti penggunaan anak panah telah dilakukan. Namun, hingga kini belum berhasil.

Korban terakhir dari serangan kucing besar otu adalah seorang pria lansia yang dinyatakan tewas pada Senin (5/10) malam.

Lansia itu diserang saat berada di hutan untuk mencari kayu bakar di Khambada, sekitar 660 km dari Kota Mumbai.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Ahli Prediksi Ada 130 Juta Kasus Infeksi di India

"Kami telah mencoba untuk menangkap harimau menggunakan pembius anak panah, tetapi tidak berhasil," ujar NR Praveen, pejabat kehutanan negara bagian Maharashtra, Rabu (7/10).

Ilustrasi harimau Sumatera. [Shutterstock/Vladimir Wrangel]
Ilustrasi harimau Sumatera. [Shutterstock/Vladimir Wrangel]

Konflik mematikan ini dipicu oleh meningkatnya perambahan manusia di habitat harimau dalam beberapa dekade terakhir di India.

Data pemerintah menyebutkan hampit 225 orang tewas akibat serangan harimau sepanjang 2014 hingga 2019.

Di sisi lain, harimau disebutkan juga menderita. Sebab, mereka juga diburu, di mana sekitar 200 harimau telah dibunuh atau disetrum antara 2012 hingga 2018.

Juni lalu, seekor harimau yang mengakibatkan tiga orang tewas telah ditangkap dan dikirim ke kebun binatang negara bagiann Madhya Pradesh.

Baca Juga: Menolak Diperkosa Anak Majikan, Putri Pembantu Dibakar Hidup-Hidup

Pejabat berwenang mengatakan kucing besar itu terlalu berbahaya untuk dibiarkan bebas di alam liar.

India adalah rumah bagi sekitar 70 persen populasi harimau dunia.

Tahun lalu, pemerintah mengatakan populasi harimau telah meningkat menajdi 2.967 pada 2018, dari rekor terendah 1.411 pada 2006.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI