Kamala Haris dan Mike Pence Saling Adu Argumen di Debat Wapres AS

Kamis, 08 Oktober 2020 | 14:02 WIB
Kamala Haris dan Mike Pence Saling Adu Argumen di Debat Wapres AS
Senator Amerika Serikat Kamala Harris menjawab pertanyaan dalam sebuah forum di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Rabu (2/10/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Steve Marcus/ama/cfo
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mike Pence dan Kamala Harris bertemu dalam debat calon wakil presiden Amerika Serikat dan saling berselisih paham tentang krisis pandemi Covid-19 dan keadilan ras.

Menyadur Sky News, Kamis (8/10/2020) dipisahkan oleh penghalang kaca plexiglass, Pence dan Harris memulai perdebatan tentang penanganan virus corona oleh pemerintahan Donald Trump.

"Rakyat Amerika telah menyaksikan kegagalan terbesar dari administrasi kepresidenan mana pun dalam sejarah negara kita," kata Harris ketika Pence, yang memimpin gugus tugas virus corona, menggelengkan kepalanya.

Mike Pence mengakui bahwa "bangsa kita melalui waktu yang sangat menantang tahun ini".

Baca Juga: Chadwick Boseman Black Panther Dukung Kamala Harris Sebelum Meninggal

"Saya ingin rakyat Amerika tahu, sejak hari pertama, Presiden Trump mendahulukan kesehatan Amerika," kata Pence, menjanjikan jutaan dosis pengobatan ddsebelum akhir tahun.

Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence (AFP/Brendan Smialowski).
Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence (AFP/Brendan Smialowski).

Berbicara langsung ke kamera, seperti yang dilakukan Joe Biden dalam debat pertamanya dengan Presiden Donald Trump, Kamala Harris berkata tentang pemerintah: "Mereka tahu apa yang terjadi, dan mereka tidak memberi tahu Anda."

Sebagai tanggapan, Mike Pence memuji keputusan Donald Trump untuk membatasi perjalanan dari China, dengan mengatakan keputusan itu "memberinya waktu yang tak ternilai" untuk mengoordinasikan tanggapan negara terhadap pandemi.

Lebih dari 210.000 orang Amerika Serikat telah meninggal karena Covid-19. Sedangkan Donald Trump sedang menjalani pengobatan setelah dinyatakan positif terpapar virus.

Di bidang ekonomi, Pence mengatakan Donald Trump "memotong pajak secara menyeluruh" ketika dia menjadi presiden, sementara Joe Biden akan "menaikkan pajak" pada hari pertamanya di Oval Office.

Baca Juga: Kamala Harris, Cawapres Bersejarah di Pemilu AS 2020

Mike Pence mengklaim Demokrat akan mengubur ekonomi AS di bawah kesepakatan baru senilai 2 triliun dolar dan ingin kembali pada penyerahan ekonomi kepada China.

Kamala Harris mengatakan perdebatan tentang masalah ini harus didasarkan pada fakta, mengatakan kepada Pence bahwa Biden sangat jelas tidak akan menaikkan pajak atas siapa pun yang berpenghasilan di bawah 400.000 dolar.

Harris juga mengklaim jika Donald Trump mengikuti jejak kebijakan ekonomi yang terlihat di bawah kepemimpinan Barack Obama.

Tentang hubungan ras, Harris mengatakan dia tidak percaya keadilan sudah dilakukan atas kematian seorang wanita Afro-Amerika Breonna Taylor.

Taylor ditembak pada bulan Maret setelah dibangunkan dari tidur oleh polisi di depan pintunya saat melakukan penggerebekan narkoba. Jaksa tidak menuntut petugas atas peran mereka dalam kematian Taylor.

Mengatasi reformasi peradilan pidana, Harris mengatakan pemerintahan Joe Biden akan melarang "chokeholds" dan mencatat secara nasional petugas polisi yang melanggar hukum. Dia mengatakan George Floyd akan hidup jika larangan seperti itu ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI