Diterpa Isu Mengcovidkan Pasien, Rumah Sakit Beri Penjelasan

Kamis, 08 Oktober 2020 | 06:27 WIB
Diterpa Isu Mengcovidkan Pasien, Rumah Sakit Beri Penjelasan
RS diduga mengcovidkan pasien. (Youtube/Indonesia Lawyers Club)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"RS hanya punya satu pintu masuk memberikan data, yaitu lewat grup itu tadi saja. Dan di grup itu kami sudah menuliskan data dengan benar," tegasnya.

Sebelum kabar miring itu mengemuka, keluarga pasien meninggal dunia di RS Islam Ibnu Sina Kota Pekanbaru, Riau, protes karena almarhumah ibu mereka diduga dicovidkan oleh pihak RS.

Wince Oktivia, anak dari almarhumah yang diduga dicovidkan menceritakan pengalaman yang dialaminya dalam kesempatan yang sama.

"(Kasus pengcovidan pasien) terjadi pada ibu kami. Waktu masuk RS pingsan. Karena paru-parunya bagus, jadi masuk ruang biasa, bukan ruang isolasi. Karena HB-nya rendah, jadi harus transfusi darah," kata Wince memulai.

"Besoknya, HB ibu saya tidak naik dan sel darah merahnya tidak bertambah. Jadi dokter bilang ibu saya gagal ginjal. Lalu dibilang ibu saya harus cuci darah. Belum selesai cuci darah, ibu saya gak bisa lagi, karena kata mereka darahnya beku. Karena lambungnya kena," sambungnya.

Sampai pada akhirnya, keluarganye menolak jenazah almarhumah dimakamkan secara protokol covid dan meminta secara normal.

Akan tetapi pihak rumah sakit tetap bergeming dan tidak mengizinkannya.

"Jadi kami keluarga rembuk, ya udahlah, gak apa-apa ibu dimakamkan sesuai prosedur RS. Setelah dimakamkan, pas jam 9 malam, keluar hasil swab kedua, negatif. Ya udah, kami keluarga terima," ujarnya.

Sebelumnya, kontroversi ini bermula ketika Kepala KSP Moeldoko menyebut banyak rumah sakit yang mendefinisikan pasien meninggal karena positif Covid-19 padahal negatif.

Baca Juga: Belasan Anggota Dewan Terpapar Corona, DPR Tak Jadi Lockdown

Sontak kabar tersebut menuai polemik dan menggegerkan publik termasuk rumah sakit yang merasa dirugikan atas pernyataan Moeldoko itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI