Viral Oknum Polisi Bentrok dan Pukul Massa Aksi, Publik: Petinju Berpangkat

Rabu, 07 Oktober 2020 | 21:39 WIB
Viral Oknum Polisi Bentrok dan Pukul Massa Aksi, Publik: Petinju Berpangkat
Demo rusuh di Lampung (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengesahaan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law pada Senin (5/10/2020) mengundang reaksi kemarahan banyak pihak. Gelombang aksi massa pun bermunculan di berbagai kota. Mereka menyuarakan protesnya lantaran UU Cipta Kerja ini dinilai tidak memihak pada rakyat.

Hingga Rabu (7/10/2020) malam, terpantau masih ada massa aksi yang meminta agar pemerintah tidak mengesahkan UU Cipta Kerja tersebut.

Tak hanya melibatkan kaum buruh saja, aksi demo ini juga diikuti berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga mahasiswa.

Aksi massa di beberapa kota terpantau rucuh. Para pendemo terlibat bentrok dengan oknum polisi yang memang ditugaskan untuk mengawasi jalannya aksi.

Akan tetapi, sejumlah oknum polisi tengah menjadi sorotan. Sebab,beredar di jagat media sosial video yang merekam tindak mereka saat menangani massa aksi.

Viral Pendemo Bentrok Dengan Polisi (Twitter/@abiyyu_999).
Viral Pendemo Bentrok Dengan Polisi (Twitter/@abiyyu_999).

Pemilik akun Twitter @abiyyu pada Rabu (7/10/2020) mengunggah sebuah video yang diduga terjadi di Lampung.

Dalam video yang beredar, terlihat para pendemo tengah memadati sebuah gedung. Di sana juga tampak segerombolan oknum polisi yang memang bertugas mengawasi aksi.

Namun, ulah oknum polisi tersebut malah menjadi sorotan. Pasalnya, mereka tidak sekadar menjaga jalannya aksi saja. Mereka terlihat bentrok dengan massa.

Beberapa oknum polisi malah terlihat memukuli para peserta aksi. Ulah tersebut sontak mengundang reaksi dari massa lainnya. Tak khayal, suasana di sana semakin riuh.

Baca Juga: Dipukul Mundur, Massa Penolak Omnibus Law Sempat Bertahan di Dago

Video unggahan @abiyyuu_999 kini tengah viral. Hingga artikel ini dibuat, video tersebut telah ditayangkan ratusan ribu kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI