Tengku ke DPR: Buruh Demo Karena Nasib dan Nyawa Anak Cucunya Berharga!

Rabu, 07 Oktober 2020 | 18:24 WIB
Tengku ke DPR: Buruh Demo Karena Nasib dan Nyawa Anak Cucunya Berharga!
Ribuan buruh berdemo di depan Kantor Bupati Tangerang menolak pengesahan UU Cipta Kerja, Selasa (6/10/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang aksi massa menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law masih berlangsung hingga hari ini, Rabu (7/10/2020). Aksi penolakan ini ramai di berbagai kota dan diikuti tidak hanya oleh para buruh saja, tetapi juga pelajar STM dan mahasiswa.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Tengku Zulkarnain ikut angkat bicara mengenai aksi massa yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Lewat jejaring Twitter pribadinya, Tengku Zulkarnain mengaku memahami alasan para demonstran turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi. Mereka berpikir soal hidup anak cucunya kelak di kemudian hari.

"Kenapa buruh nekat demo seperti ini di tengah Pandemi Covid-19? Karena nasib dan nyawa anak cucu ke depan lebih dirasa berharga dari nyawa sendiri," ujarnya, Rabu (7/10/2020).

Baca Juga: Ada dari Jabar, Ini Anggota DPR RI yang Bahas dan Setujui RUU Cipta Kerja

Lebih lanjut lagi, Wasekjend MUI ini menuding DPR yang disebutnya malah tidak bisa berpikir seperti.

Cuitan Tengku Zul Soal Demo di Tengah Pandemi (Twitter/@ustadtengkuzul).
Cuitan Tengku Zul Soal Demo di Tengah Pandemi (Twitter/@ustadtengkuzul).

"Buruh bisa berpikir begitu, masak para Anggota DPR tidak sampai berpikir begitu? Mau demo pakai Zoom nanti ada tangan gratil. Tung..." sambung Tengku.

Kalimat terakhir Tengku Zulkarnain ini menyindir insiden dimatikannya mikrofon Irwan Fecho oleh Puan Maharani saat menyampaikan interupsi dalam rapat paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja.

Dalam cuitannya yang lain, Tengku tampak menduga-duga kemungkinan yang akan terjadi apabila demo terus berlanjut dan pemerintah tak segera mencabut UU Cipta Kerja.

Wasekjend MUI ini bertanya apakah nanti akan berujung pada pemakzulan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Belasan Anggota Dewan Terpapar Corona, DPR Tak Jadi Lockdown

"Jika demo seperti ini berlanjut terus dan DPR RI ngotot tidak mau cabut UU Cipta Kerja. Akankah berujung pada pemakzulan Pak @Jokowi? Ini cuma bertanya saja," kata Tengku.

Cuitan Tengku Zulkarnain mendapat berbagai reaksi dari warganet. Beberapa respons dari warganet bahkan dibalas langsung olehnya.

"Seharusnya baca dulu UU Cipta Kerja apa isinya jangan terprovokasi hoaks. Baru kalau salah demo," kata salah seorang warganet.

Tengku Zulkarnain menimpalinya dengan yakin bahwa MUI, Ormas Islam, dan organisasi lainnya termasuk PKS dan Partai Demokrat tentu sudah membacanya.

"MUI dan Ormas Islam serta Organisasi lainnya tentu saja sudah baca. Apalagi PKS dan Demokrat..." jawabnya.

Saat disinggung warganet soal sejarah demo yang berhasil hanya tahun 1998, Tengku Zul secara tegas menyanggahnya.

Pasalnya, ada beberapa protes lain yang tujuannya tercapai. Oleh sebab itu, ia kemudian melempar tanya apakah mau diulangi satu kali lagi.

"1965 juga. 1998 juga. 212 juga berhasil menjadikan Ahok NARAPIDANA... Hem mau diulangi satu lagi?" tukas Tengku Zulkarnain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI