Paksa Napi Dengarkan Lagu Baby Shark Berulang Kali, 2 Polisi Didakwa

Rabu, 07 Oktober 2020 | 18:24 WIB
Paksa Napi Dengarkan Lagu Baby Shark Berulang Kali, 2 Polisi Didakwa
Ilustrasi penjara.[Unsplash/Emiliano Bar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua petugas kepolisian di penjara Oklahoma, Amerika Serikat, didakwa usai kedapatan memaksa sejumlah narapidana untuk mendengarkan lagu anak-anak Baby Shark berulang kali, sebagai bentuk hukuman.

Menyadur New York Post, Rabu (7/10/2020), pihak berwenang aksi Gregory Cornel Butler dan Christian Charles Miles ini merupakan hal yang tidak manusiawi.

Pihak berwenang mengatakan kedua pria berusia 21 tahun ini membuat sedikitnya empat napi untuk berdiri selama berjam-jam dengan tangan diborgol, sembari mendengarkan lagu Baby Shark yang diputarkan berulang kali.

Penyidik menilai ketika lagu itu diputarkan berulang kali, akan berkemungkinan besar menyebabkan para napi menderita tekanan emosional hingga menderita stres.

Baca Juga: Eddie Van Halen Tutup Usia, Kenang Putranya: Setiap Momen Anugerah

"Miles dan Butler menganggap pemutaran lagu itu sebagai sebuah lelucon," ujar berkas pengadilan.

Baby Shark Challenge. [YouTube]
Baby Shark Challenge. [YouTube]

Pengadilan setempat mendakwa keduanya pada Senin (5/10) dengan tuduhan pelanggaran ringan terhadap tahanan dan konspirasi.

Berkas pengadilan mengungkap keduanya pada November 2019 lalu, bekerja sama menyalahgunakan ruang kunjungan pengacara di penjara sebagai tempat untuk mendisiplinkan para napi dan memberi mereka pelajaran.

Selama penyelidikan berlangsung, Butler dan Miles memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka sebagai perwira.

Pengawas mereka yang telah pensiun, Christopher Raymond Hendershott, juga didakwa lantaran diduga tak bergeming meski mengetahui aksi nakal Butler dan Miles yang berdalih pendisiplinan.

Baca Juga: Napi dan Sipir Penjara Positif Corona Naik Tajam di Malaysia

Pengacara Distrik Oklahoma County David Prater mengatakan dia aka mengajukan tuntutan kejahatan jika itu diperlukan.

"Sangat disayangkan bahwa saya tidak dapat menemukan undang-undang kejahatan yang sesuai dengan skenario fakta ini," kata Prater.

Lebih jauh ia menyebut lebih cenderung akan mengajukan tindak pidana atas perilaku ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI