“Saya tidak tahu apa-apa tentang tangga nada atau teori musik,” kata Eddie dikutip dari Rolling Stone, Rabu (7/10/2020).
"Saya tidak ingin terlihat sebagai gitaris tercepat di kota, siap dan bersedia untuk menjatuhkan persaingan."
"Yang saya tahu adalah, gitar rock 'n roll, seperti blues, harus melodi, kecepatan, dan rasa, tapi yang paling penting adalah emosinya," beber Eddie.
Menurut Eddie, dia hanya ingin bermain gitar untuk membuat orang-orang merasakan emosi, entah bahagia, sedih, bahkan terangsang.
Hall of Fame
Sejak mendirikan Van Halen pada 1972 bersama sang kakak, Alex Van Halen, grup band asal Pasadena, California itu mengalami pasang surut dan konflik internal.
Tercatat, Van Halen tiga kali mengganti vokalis, dari David Lee Roth ke Sammy Hagar, hingga Gary Cherone.
Nama terakhir juga pada akhirnya keluar dari band dan memaksa Van Halen hiatus dari industri musik ketika turnya pada 1998 tak diterima pasar.
Namun, di tengah dinamika yang terjadi, nama Eddie Van Halen tetap ada. Dia bagaikan jantung dari band itu sendiri.
Baca Juga: Berduka untuk Eddie Van Halen, Anggun: He Was My Guitar Hero
Terbukti setelah vakum cukup lama, Van Halen kembali mewarnai dunia musik hard rock pada 2004 dengan kembali menggandeng Hagar sebagai vokalis di tur reuni.