Suara.com - “Cara dia mereimajinasikan sesuatu pada instrumen adalah bukti inspirasi ilahi,” kata gitaris Rage Against the Machine, Tom Morello, dalam testimoni kepada Rolling Stone, beberapa jam setelah Eddi Van Halen meninggal dunia.
Dunia musik rock tengah berduka, setelah gitaris virtuoso Eddie Van Halen meninggal dunia pada Selasa (6/10/2020).
Pendiri band hardrock kenamaan, Van Halen, itu mengembuskan napas terakhir pada usia 65 tahun di Rumah Sakit St Johns di Santa Monica, Califorrnia.
Menyadur BBC, musisi Amerika Serikat kelahiran Amsterdam, Belanda, 26 Januari 1955 silam itu, meninggal dunia karena kanker tenggorokan.
Berita berpulangnya salah satu musisi paling berpengaruh dalam sejarah musik rock itu turut disampaikan putranya, Wolfgang Van Halen, lewat Instagram.
"Saya tidak percaya saya harus menulis ini, tetapi ayah saya, Edward Lodewijk Van Halen, kalah dalam pertempuran panjang dan sulit melawan kanker pagi ini," tulis Wolfgang.
"Setiap momen yang saya bagikan dengannya di dalam dan di luar panggung adalah sebuah hadiah."
"Hati saya hancur dan saya rasa saya tidak akan pernah pulih sepenuhnya dari kehilangan ini."
Eddie, sebagaimana dikutip dari Rolling Stones, diakui sebagai musisi yang mengilhami bagaimana musik hard rock akhir 1970-an berkembang.
Baca Juga: Berduka untuk Eddie Van Halen, Anggun: He Was My Guitar Hero
Tanpa kehadiran putra dari Eugenia Van Halen dan Jan Van Halen--seorang pemain klarinet, saksofon, dan pianis, Rolling Stones menganggap wajah dunia hardrock tak akan seperti sekarang.