Suara.com - Warga sipil bernama Suherman Winata alias Ahon dan Kolonel CPM (Purn), Bagus Heru Sucahyo telah menjalani pemeriksaan terkait viralnya penggunaan mobil dinas TNI jenis Toyota Fortuner dengan nomor registrasi 3688-34.
Ahon telah diperiksa sebanyak dua kali. Pemeriksaan yang berlangsung di markas Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad) itu dilakukan pada Jumat (2/10/2020) dan Senin (5/10/2020) lalu.
Sementara itu, Kolonel CPM Purnawirawan Bagus baru sekali menjalani pemeriksaan. Dia diperiksa pada Senin (5/10/2020) sejak pukul 17.00 WIB hingga 20.00 WIB.
Terkait hal tersebut, Puspomad akan melimpahkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya. Sebab, keduanya berstatus sebagai warga sipil.
Baca Juga: Beli Nasi Padang Pakai Mobil TNI, Ahon 12 Tahun jadi Teman Kolonel Bagus
"Karena status keduanya adalah warga
sipil yang tunduk pada peradilan umum, maka penyidikan perkaranya akan dilimpahkan kepada Polda Metro Jaya untuk di proses sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujar Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) TNI Letjen TNI Dodik Widjanarko di kantornya, Rabu (7/10/2020).
Dodik menjelaskan, dari pemeriksaan yang telah dilakukan, pihaknya memperoleh fakta baru. Ternyata Ahon dan Kolonel CPM Purnawirawan Bagus telah berteman selama 12 tahun.
"Kolonel (Pur) BHS mengaku mengenal saudara Ahon dan berteman kurang lebih selama 12 tahun," sambungnya.
Kepada penyidik, Kolonel (Purn) Bagus telah menyadari kesalahannya. Dia mengakui mengizinkan Ahon untuk menggunakan mobil dinas miliknya.
"Kolonel CPM (Pur) BHS menyadari atas kesalahannya telah memberikan izin kepada saudara Ahon untuk menggunakan pelat dinas noreg 3688-34 di kendaraan miliknya," beber Dodik.
Baca Juga: Heboh Mobil TNI Dipakai Ahon Buat Beli Nasi Padang, DPR: Ngawur!
Viral
Sebelumnya, beredar di media sosial video yang merekam seorang warga sipil tampak mengendarai mobil dengan pelat nomor kendaraan dinas milik TNI AD.
Dalam rekaman berdurasi 2 menit itu memperlihatkan sebuah mobil bercat hijau dengan pelat nomor kendaraan dinas milik TNI AD terparkir di salah satu rumah makan.
Internal TNI AD pun langsung melakukan penyelidikan.