Lakukan Tes usai Menag Terinfeksi, PM Malaysia Negatif Covid-19

Rabu, 07 Oktober 2020 | 13:07 WIB
Lakukan Tes usai Menag Terinfeksi, PM Malaysia Negatif Covid-19
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Facebook.com/Muhyiddin Yassin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dinyatakan negatif virus corona pada Rabu (7/10). Ia menjalani tes usai Menteri Agama Zulkifli Mohammad Al-Bakri terinfeksi.

Menyadur Channel News Asia, Muhyidding disebutkan akan terus menjalani karantina mandiri hingga 14 hari mendatang meski dinyatakan negatif.

"Perdana menteri saat ini dalam kesehatan yang baik. Namun, dia akan terus melakukan karantina mandiri sampai akhir periode 14 hari yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan," ujar pernyataan kantor perdana menteri.

Muhyiddin bersama dengan 13 menteri dan wakil menteri, memulai karantina mandiri pada Senin (5/10) setelah menghadiri rapat bersama dengan Zulkifli yang belakangan dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Marak Barang Ilegal, Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia Diperketat

Perdana menteri pada Selasa (7/10) mengatakan tidak akan ada standar ganda dalam hal ketertiban karantina.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

"Sebagai perdana menteri, saya tidak dibebaskan dari SOP ini. Ini kedua kalinya saya menjalani karantina di rumah sejak pandemi Covid-19 melanda Malaysia. Saya harus mengikuti aturan," katanya.

Ia menegaskan kondisi ini juga berlaku bagi tujuh menteri dan enam wakil, di mana semuanya diwajibkan melakukan karantina mandiri.

"Mereka harus mematuhi aturan dan jika tidak, akan diambil tindakan (tegas)," imbuhnya.

Kasus infeksi virus corona di Maaysia disebutkan sempat terkendali sepanjang Juni hingga Agustus, sebelum kembali melonjak pada September.

Baca Juga: Napi dan Sipir Penjara Positif Corona Naik Tajam di Malaysia

Negara ini pada Selasa (6/10) mencatatkan jumlah tertinggi harian lain dengan 691 kasus baru, membuat jumlah infeksi total menjadi 13.504.

Meski ada lonjakan kasus, Muhyiddin mengatakan pemerintaha belum akan mempertimbangkan upaya penguncian skala nasional.

"Untuk saat kami belum memikirkan lockdown total karena jika dilakukan sekali lagi, dapat menimbulkan dampak besar menghantam sistem sosial dan ekonomi negara ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI