Warga Suriah Positif Covid-19 Lebih Pilih Mati Ketimbang Masuk Rumah Sakit

Rabu, 07 Oktober 2020 | 13:06 WIB
Warga Suriah Positif Covid-19 Lebih Pilih Mati Ketimbang Masuk Rumah Sakit
Warga Suriah protes intervensi 5 tahun Rusia. (Anadolu Agency/ Izzeddin Idilbi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian besar warga Suriah yang terinfeksi virus Corona dikabarkan lebih memilih mati dari pada melaporkan kasusnya ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Menyadur Al Jazeera, Rabu (7/10/2020), akumulasi masalah di negara Timur Tengah itu, seperti peperangan dan krisis ekonomi, menjadi penyebab utama munculnya fenomena tersebut.

Konflik bersenjata selama hampir satu dekade terakhir, telah meruntuhkan akses dan berbagai fasilitas umum Suriah, tak terkecuali rumah sakit.

Tak hanya soal fasilitas, sumber daya manusia, dalam hal ini dokter dan perawat juga banyak yang melarikan diri dari Suriah untuk menghindari peperangan.

Banyaknya masalah di Suriah diperparah dengan munculnya pandemi virus Corona. Pemerintah kesulitan untuk mengendalikan wabah.

Menyadur data worldometers.info, Suriah telah mencatatkan 4.457 kasus infeksi virus Corona di mana setidaknya 209 nyawa telah menjadi korban.

Namun, beberapa dokter, penduduk, dan pakar kesehatan yang berbicara kepada Al Jazeera baik dari dalam maupun luar negeri meragukan data resmi pemerintah.

Mereka menilai angka infeksi virus Corona di Suriah sejatinya jauh lebih tinggi dari yang terlihat.

Dengan sistem perawatan kesehatan yang runtuh, ekonomi yang terpukul, dan kurangnya dokter dan perawat karena penyedia medis melarikan diri, banyak pasien yang dicurigai enggan melaporkan kasusnya.

Baca Juga: Hakim hingga Satpam Reaktif Corona, PN Jakarta Pusat Perpanjang Lockdown

Mereka lebih memilih memendam sendiri gejala-gejala yang muncul seperti demam, batuk, dan kehilanghan indra penciuman, sambil berkonsultasi lewat internet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI