Suara.com - Seorang remaja laki-laki di Inggris yang ditangkap usai membuat video ancaman serangan khas ISIS, mengaku tak serius atas apa yang ia katakan.
Menyadur Independent, Rabu (7/10/2020), remaja berusia 15 tahun ini mempelajari sejumlah terminologi Islam dari sebuah film berjudul Four Lions.
Kepada majelis hakim Pemgadilan Leicester Crown, anak laki-laki ini mengatakan dirinya tak bersungguh-sungguh dengan apa yang ia utarakan di video.
Menurutnya, ia membantah melakukan apa yang ia sebut "jihad" di video. Mengatakan, "saya tidak bermaksud seperti apa yang saya katakan."
Baca Juga: Data Tes Covid-19 Hilang, Ribuan Orang Tak Diinfokan Terpapar Corona
Dalam video serangan yang dibuat tahun lalu itu, ia disebutkan mencoba membuat bom botol dan ingin menjadi martir, serta menjelaskan cara melakukan serangan bunuh diri.
"Aku tidak tahu," katanya pada Senin (5/10), menjawab pertanyaan hakim terkait tujuannya membuat video serangan.
Berdasarkan berkas penuntutan, remaja yang tak dapat disebutkan namanya ini dilaporkan telah mempelajari cara membuat berbagai jenis perangkat yang berpotensi mematikan.
Saat kepolisian menyambangi kediamannya di Eastleigh tahun lalu, bocah ini kedapatan menyimpan peralatan dan senjata di dalam lemari pakaian yang dilengkapi sistem alarm.
Remaja itu juga diduga memiliki diagram yang berkaitan dengan alat peledak improvisasi, sakelar, dan detonator.
Baca Juga: Tak Pakai Masker di Bus, Gadis Ini Ditendang Kepalanya oleh Penumpang Lain
Ia juga membuat sketsa "saklar orang mati", yang memungkinkan pelaku bom bunuh diri meledakkan perangkat setelah ditembak polisi.
Pengadilan mengungkap remaja ini sempat membuat catatan yang mengatakan ISIS akan kembali bangkit dengan lebih kuat setelah kekalahan terirorialnya di Suriah dan Irak.
Dalam catatan yang dibuat pada Februari di ponselnya dan telah dihapus itu ia juga menulis umat Islam harus mengikuti hukum Syariah, menyebut budaya Barat tak ubanya penyakit kanker.