Suara.com - Fatchy Muhammad termasuk orang yang percaya bahwa bencana banjir dan kekeringan di Jakarta seharusnya tidak perlu terjadi jika konsep pengendalian air bisa dikelola secara optimal.
Pada kenyataannya di musim hujan, banjir masih merendam beberapa kawasan di Jakarta. Giliran kemarau tiba, justru kekeringan yang melanda.
"Kondisi itu merupakan sebuah situasi yang ganjil karena satu sisi air hujan menjadi penyebab banjir dan satu sisi lagi masyarakat kekurangan air," katanya saat menghadiri Sosialisasi Gerakan Menabung Air di Ruang Rapat Khusus Wali Kota Jakarta Timur, Rabu (7/10/2020).
Pusat Data dan Informasi/Pusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta melaporkan banjir hingga saat ini masih menjadi ancaman untuk warga Ibu Kota. Pada peristiwa terakhir Minggu (5/10), banjir merendam 69 Rukun Tetangga/RT di tiga wilayah administratif Jakarta akibat luapan sungai dan hujan lokal.
Saat itu Jakarta Timur menjadi kawasan paling banyak terdampak banjir. Tidak kurang 51 RT terendam dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 10-30 sentimeter di 20 RT, 31-70 sentimeter di 27 RT dan 71-150 sentimeter di empat RT.

Banjir di Jakarta Selatan melanda 16 RT terdiri atas ketinggian air 10-30 sentimeter di empat RT dan 31-70 sentimeter di 12 RT. Banjir juga menyergap dua wilayah RT di Jakarta Barat dengan ketinggian permukaan air 10-40 sentimeter.
Sedangkan saat kemarau pada pendataan Oktober 2019, wilayah yang paling terdampak kekeringan adalah Jakarta Barat di 28 RT, diikuti Jakarta Timur 12 RT dan Jakarta Utara di lima RT.
Fatchy paham betul tentang seluk beluk pengelolaan air. Ia adalah lulusan Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung/ITB yang saat ini aktif sebagai anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi/DSDAP DKI Jakarta mewakili komunitas lingkungan Masyarakat Air Indonesia.
Menurut Fatchy, jumlah air saat kemarau di Pulau Jawa, termasuk Jakarta hanya 25,3 miliar meter kubik. Sedangkan kebutuhan air mencapai 38,4 miliar meter kubik.
Baca Juga: Ridwan Kamil Semprot Warganet yang Bandingkan Dirinya dengan Anies
Jakarta tidak semestinya kekurangan air bila memanfaatkan air hujan dengan optimal. Hitung-hitungan Fatchy dengan asumsi curah hujan Jakarta rata-rata 2.250 mm per tahun, maka jumlah air hujan yang bisa ditampung berkisar 1,4 miliar meter kubik per tahun.