Suara.com - Analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim menilai satu hal dari kuatnya penentangan kalangan civil society (non governmental organization atau civil society organization) terhadap UU Cipta Kerja menunjukkan Presiden Joko Widodo masih lemah dalam menjalin relasi dengan mereka.
Tetapi, menurut Rustam, Jokowi hanya mengandalkan aparat negara atau birokrasi dan kalangan bisnis. "Padahal ada sektor ketiga yang sangat besar," kata Rustam.
Civil society bukan hanya organisasi massa, tetapi mencakup seluruh spektrum yang berada di luar ranah negara dan pasar (bisnis/dunia usaha). Rustam mengatakan banyak sekali (NGO/CSO) yang baik, yang bergerak dalam bidang advokasi atau pembangunan sosial (social development).
Jauh-jauh hari, Rustam memaparkan bab-bab yang dinilainya menjadi kelemahan utama Jokowi selama ini.
Baca Juga: 14 Organisasi Ini Akan Turun Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Makassar
Pertama, menurut Rustam Ibrahim, Jokowi dinilai sangat kurang melibatkan peran civil society dalam perumusan kebijakan negara maupun implementasi program-program pembangunan sosial (social development).
Kedua, Rustam menyebutkan ada tiga sektor kehidupan bermasyarakat atau bernegara yang tidak mendapat interes Jokowi.
Yaitu, sektor negara atau publik, sektor ekonomi atau swasta, dan sektor nirlaba serta nonpemerintah (non-governmental and non-profit sector).
"Sektor ini yang terdiri berbagai organisasi masyarakat, tampaknya tidak mendapat perhatian Presiden Jokowi," kata Rustam melalui akun Twitter yang dikutip Suara.com, Minggu (20/9/2020).
Kelemahan yang ketiga, Presiden Jokowi dinilai Rustam Ibrahim banyak membahas tentang community participation dalam penanganan pandemi corona. Tapi, menurut pandangan Rustam Ibrahim, Kepala Negara tidak mengajak civil society yang sudah banyak bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Rizal Sentil Jokowi: Bukan Fokus Cari Solusi, Tapi Sibuk Ciptakan Masalah
Padahal, menurut Rustam, civil society berpengalaman dalam pendekatan partisipatif kalau dibandingkan dengan TNI/Polri serta aparatur sipil negara yang disebut Rustam lebih bersifat instruktif.
Dalam ranah civil society, Rustam Ibrahim memuji Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang dinilainya lebih berpengalaman.
"Suka atau tidak suka, harus diakui Gubernur Anies Baswedan banyak berpengalaman di ranah civil society. Anies pernah bekerja di UNDP/Partnership for Governance Reform dan Rektor Paramadina. Anies tentu sangat paham dengan dunia CSO/NGO. Banyak kalangan CSO/NGO menaruh harapan padanya," kata Rustam.