Suara.com - Sidang paripurna DPR yang mengesahkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi undang-undang, Senin (05/10), masih menyisakan kemelut di masyarakat.
DPR yang selama ini mendapat masukan dari rakyat dinilai abai dan tidak peduli dengan suara rakyat sehingga Omnibus Law buru-buru diketok palu.
Hasilnya, rakyat yang kecewa dengan DPR ramai-ramai memprotes kebijakan itu mulai dari gerakan tagar #MosiTidakPercaya hingga aksi massa di berbagai daerah.
Sidang DPR yang dipublikasikan secara Live Streaming melalui kanal YouTube DPR RI itu berlangsung selama tiga jam lebih.
Sejumlah penggalan video sidang itu pun berseliweran di media sosial salah satunya yang disebarkan oleh anggota Fraksi Demokrat Irwan Fecho.

"Saya hanya bicara 2 menit. Jadi kalau ada yang bilang mic saya mati karena otomatis setelah 5 menit itu ngarang bebas," kata Irwan melalui akun Twitternya @irwan_fecho, Selasa (06/10/2020).
Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik itu, Irwan berusaha menggunakan hak bicaranya untuk menyampaikan argumentasi terkait Omnibus Law.
Menurut Wasekjen Partai Demokrat ini, UU Cipta Kerja berpotensi merugikan rakyat banyak dan banyak penolakan dari berbagai elemen masyarakat.
"Kami fraksi Partai Demokrat dengan tegas menolak RUU Cipta Kerja ini, dan meminta ditunda pengambilan keputusan RUU Cipta Kerja ini," ujar Irwan.
Baca Juga: Ucapan Fahri ke DPR Disentil: Sekedar Ngomong Mah Burung Beo Juga Bisa Bang
Argumentasi Irwan langsung ditimpali oleh ketua sidang Azis Syamsuddin.